Jakartakita.com – PT. Fujifilm Indonesia (Fujifilm) kembali menggelar acara tahunan Fujifilm Fair yang diselenggarakan di Jakarta pada Selasa, 10 April 2018.
Selain di Jakarta, Fujifilm Fair juga diadakan di Surabaya pada 13 April 2018 dan di Makassar pada 3 Mei 2018.
Acara yang terbuka untuk publik ini, dihadiri juga oleh media dan para partner Fujifilm Indonesia, khususnya dari divisi Photo Imaging.
Dalam sambutannya, Noriyuki Kawakubo – Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia menyampaikan, bahwa ajang Fujifilm Fair 2018 bertujuan untuk mengedukasi audiens mengenai hasil observasi Fujifilm, bahwa animo bisnis cetak foto yang sampai kini masih dilirik oleh banyak kalangan, memberikan insight mengenai strategi bisnis toko foto sekaligus memperlihatkan kecanggihan berbagai produk Photo Imaging dari Fujifilm.
“Sampai saat ini, Photo Imaging masih merupakan salah satu lini bisnis yang memegang peranan penting di Fujifilm. Kami senantiasa melakukan riset dan pengembangan terhadap produk kami serta selalu beradaptasi dengan tren dan perkembangan teknologi yang ada supaya bisa selalu memberikan nilai tambah kepada partner kami dan masyakarat Indonesia,” jelasnya.
Terdapat dua highlight khusus dalam Fujifilm Fair 2018 yaitu pertama, Fujifilm menyampaikan adanya konsep toko FDI (Fuji Digital Imaging) yang baru dengan nuansa yang modern dan kekinian supaya lebih menarik minat kaum millenial.
Fujifilm secara khusus melakukan make over atau perubahan dalam desain toko foto, khususnya pelayanan cetak foto di toko tersebut, yang akan segera ada di 7 kota yaitu Lampung, Jakarta, Solo, Madiun, Bojonegoro, Banjarmasin dan Kendari.
Kedua, Fujifilm juga dengan bangga menampilkan produk pencetak foto ramah lingkungan terbaru, Frontier DE-100, yang didesain khusus oleh Fujifilm.
Frontier DE-100 dilengkapi dengan 4 tinta dan dot yang lebih padat sehingga resolusinya lebih tajam dan bisa lebih hemat tinta dari pesaingnya yang menggunakan 6 tinta. Frontier DE-100 memiliki daya tahan yang mumpuni dan dilengkapi dengan head setara mesin cetak industri sehingga memiliki daya tahan dua kali lipat dibanding mesin setara.
Sementara itu, Josef Kuntjoro – General Manager Photo Imaging Division PT Fujifilm Indonesia mengungkapkan, jika ada yang bilang bisnis toko foto akan ditinggalkan, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang ingin terjun ke bisnis ini atau melakukan ekspansi baik di Indonesia maupun di luar negeri.
“Melalui acara ini, Fujifilm ingin menyampaikan bahwa kami siap senantiasa mendukung para pebisnis toko foto tersebut dengan menghadirkan berbagai produk unggulan kami yang dilengkapi dengan teknologi masa kini serta memberikan berbagai insight supaya bisnis mereka selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman,” terangnya.
Adapun ajang Fujifilm Fair 2018 juga diramaikan dengan berbagai produk Fujifilm lainnya seperti Acuity dari Graphic Art systems (produk mesin digital printing) dan ASTALIFT (produk skincare).