Jakartakita.com – Tren pencarian properti terus membentuk pola baru. Bukan lagi asal memiliki hunian, konsumen, terutama milenial berusaha mencari tempat tinggal yang sesuai dengan kebutuhannya. Termasuk juga untuk para investor yang mencari properti investasi yang sesuai dengan perhitungan untung-ruginya.
Meski demikian, neuroscience dan behavioral science menemukan fakta bahwa kebanyakan manusia mengambil keputusan pembelian secara irrational dengan bantuan subconscious mind.
Ada banyak hal yang di luar dugaan sebelumnya, ternyata menjadi pertimbangan konsumen saat menentukan properti pilihannya.
Psikolog Daniel Kahneman dan Richard Thaler pun didaulat sebagai pemenang nobel ekonomi karena temuan ini.
Ada pula nama-nama seperti Martin Lindstorm yang juga memulai penelitian jutaan dolar dengan teknologi biometric untuk memecahkan misteri keputusan pembelian konsumen.
Dalam dunia properti, biometric research memungkinkan developer mengerti konsumen secara subconscious dan menyediakan produk yang sesuai kebutuhan pasarnya.
Menyikapi hal tersebut, memasuki kuartal II-2018, Rumah123 membuat terobosan dengan mengadakan Rumah123.com Real Estate Awards 2018.
Penghargaan ini merupakan gabungan Consumer Choice Awards dan Property Agent Awards yang digelar di tahun-tahun sebelumnya.
Pada kesempatan ini, Rumah123 juga memperkenalkan teknologi biometric neuromarketing yang untuk pertama kalinya digunakan dalam industri properti di Indonesia.
Teknologi ini memanfaatkan teknologi eye-tracking, sebuah proses mengukur gerakan mata untuk menentukan letak dan jenis informasi yang dilihat seseorang, urutan informasi, dan berapa lama pandangan mereka berada di tempat tertentu.
Menggunakan algoritma canggih, teknologi ini memungkinkan penggunanya mengukur posisi mata dan menentukan dengan tepat di mana fokusnya.
Teknologi eye-tracking dapat menghasilkan insight dan perspektif baru mengenai perilaku konsumen yang tidak dapat diberikan oleh berbagai metode riset konvensional lain seperti survei, interview, bahkan FGD.
Menurut Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung, penggunaan teknologi biometric ini mampu menjawab dengan lebih akurat terkait ‘misteri’ bagaimana pengambilan keputusan pembelian dilakukan, tentu juga memperkuat kredibilitas awards ini sebagai penghargaan yang bebas kepentingan dan objective.
“Kami mengundang beberapa responden untuk menjadi partisipan sebagai property seeker. Responden diperlihatkan beberapa template gambar brosur properti dari laptop yang sudah dihubungkan dengan teknologi eye-tracking untuk kemudian direkam dan dianalisis,” jelas Untung dalam acara Konferensi Pers Rumah123.com Real Estate Awards di Jakarta, Rabu (18/4) lalu.
Setelah itu, jelasnya, konsumen diberikan beberapa pertanyaan kuantitatif terkait gambar-gambar tersebut untuk mendapatkan insight yang lebih dalam.
“Aspek yang akan diukur di antaranya project awareness, quality perception, price perception, favorability, dan project interest. Project dengan skor tertinggi di setiap indikator tersebutlah pemenangnya,” jelas dia.