Jakartakita.com – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menyelenggarakan diskusi bertema “Pembangunan Infrastruktur Untuk Siapa?” di Hotel Grand Melia, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Tampil sebagai pembicara dalam diskusi ini adalah Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin, Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis, mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Ketua BPP HIPMI Bidang Infrastruktur Andi Iwan Aras, dan Ketua Umum Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama (PERJAKBI) Anggawira.
Sebuah pernyataan menarik tercetus dalam diskusi, dengan Rizal mengatakan ada kesalahan di dalam pengelolaan BUMN. Harusnya BUMN menjadi raksasa, tetapi malah merosot karena hutang negara yang terus naik sehingga akhirnya pendapatan menjadi semakin kecil.
“Banyak cara kreatif dan inovatif untuk mengurangi beban hutang. Dulu pemerintah pernah tukar hutang dengan debt to nature swap. Bayangkan bagaimana kalau cicilan hutang bisa dikurangi Rp100 triliun, lalu dipakai untuk infrastruktur,” kata Rizal.
Dalam diskusi ini juga terungkap bahwa pemerintah diharapkan mampu memberikan keseimbangan dalam memberikan proyek infrastruktur yang merata, khususnya bagi badan usaha jasa konstruksi (BUJT) dimana sekitar 84 persennya terdiri dari usaha jasa konstruksi kecil. (Febriano Winardi)