Jakartakita.com – Produk perawatan kulit pria ternama di dunia, Nivea Men, bekerja sama dengan TopSkor sukses menggelar Liga Nivea Men TopSkor U-16 di Jakarta, sejak 3 Februari lalu dan baru berakhir pada akhir April lalu.
Pada laga final, SSB Bina Taruna Rawamangun berhasil menjadi juara Liga dengan mengalahkan SSB ASAD 313 Jaya Perkasa Purwakarta melalui skor 1-0.
Turnamen ini melibatkan sebanyak 20 Sekolah Sepak Bola (SSB) Divisi Utama dan 14 Sekolah Sepak Bola (SSB) Divisi 1 se-Jabodetabek dan Bandung dengan lebih dari 1.000 pemain dan official yang berlaga.
Adapun gebyar liga U-16 pertama di Indonesia ini, berhasil menemukan lima pemain terbaik liga (striker, bek, gelandang, penjaga gawang dan peserta terbaik). Mereka akan mendapat kesempatan emas berlatih bersama pelatih klub Real Madrid F.C. di Spanyol.
Tomasz Schwarz, Marketing Director Beiersdorf Indonesia mengungkapkan, para pria di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, sangat menyukai sepak bola. Maka dengan mengasosiasikan Nivea Men beserta produk-produk perawatan kulitnya ke dalam atmosfir sepak bola, mereka menciptakan hubungan emosional yang lebih erat dengan para pria sebagai konsumen produk-produk Nivea Men.
“Kalau kompetisi liga dan kesempatan berlatih bersama Real Madrid F.C di Spanyol adalah persiapan dari sisi skill, maka produk-produk perawatan kulit Nivea Men, seperti deodoran dan sabun muka cair, yang juga digunakan oleh para pemain sepak bola profesional seperti Bambang Pamungkas dan para pemain Real Madrid, berperan mempersiapkan kepercayaan diri para pemain muda tersebut dalam menghadapi tantangan setiap hari,” terang Tomasz dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
Selain menyediakan hadiah bagi para tim SSB juara, Nivea Men juga memberikan apresiasi khusus kepada para pemain terbaik (Man of The Match) di setiap pertandingan demi memicu semangat para peserta agar menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Event ini mendapat apresiasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.
Menurut Menpora, adalah tanggung jawab seluruh pihak untuk meningkatkan kualitas generasi muda sepak bola Indonesia. Adapun kompetisi merupakan pembuluh darah dan urat nadi untuk kemajuan tim nasional (timnas) Indonesia.
”Tanpa kompetisi, pesepak bola berbakat akan sulit muncul ke permukaan. Bagi para peserta, kompetisi bukan akhir segalanya. Namun itu bisa menjadi pijakan awal agar terus bermimpi menjadi pemain hebat di level nasional maupun internasional,” tutur Imam Nahrawi.
Komentar senada datang dari Danurwindo, Direktur Teknik PSSI . Menurut Danur, dari awal kompetisi pihaknya terus memantau perkembangan skill para peserta. Sejauh ini pihaknya melihat banyak talenta muda berbakat dari liga ini.
“Jadi tiidak menutup kemungkinan kami akan menyeleksi beberapa peserta untuk bergabung dalam Timnas seperti hasil dari pertandingan Nivea Men TopSkor Cup U-16 2017, dimana kami berhasil menyeleksi 3 pemain berbakat menjadi bagian dari Timnas,” tandas Danur. (Hendry)