“Saya melakukan yang terbaik bagi tim ini, bagi klub,” kata Zidane, seperti dikutip ESPN Soccer.
“Tentu akan sangat sulit bagi saya untuk bisa kembali mempersembahkan gelar juara musim depan. Saya ingin akhir yang terbaik dengan Real Madrid, baik sebagai pemain maupun pelatih. Saat ini adalah saat yang tepat untuk mengundurkan diri,” jelas pria Perancis berusia 45 tahun tersebut.
Zidane menyebutkan keputusan yang diambilnya juga tak terlepas dari momen-momen sulit yang dialami di musim 2017018, seperti tersingkirnya Madrid dari ajang Copa del Rey di tangan tim promosi Leganes. Setelah dua setengah musim bersama, ia merasa tak mungkin lagi meminta lebih banyak dari para pemain Madrid.
“Para pemain membutuhkan perubahan. Saya ingin berterima kasih kepada mereka, atas perjuangan mereka selama ini di lapangan. Tidak mudah menjadi pemain Madrid, karena mereka terbebani keharusan meneruskan kesuksesan klub,” ujar Zidane.
Presiden klub Madrid Florentino Perez menyebutkan dirinya bersedih dengan kepergian Zidane. “Hari yang sangat menyedihkan, baik bagi saya, klub, para pemain, semua orang di klub ini. Saya ingin ia terus berada di klub, namun ia telah mengambil keputusan dan kami harus mengahargainya,” kata Perez.
Meski apa yang dikatakan Perez, namun hubungan kurang harmonis sebetulnya ada antara dirinya dengan Zidane, yang mungkin mempengaruhi keputusan Zidane untuk meninggalkan klub.
Pada pertengahan musim, Perez hendak mendatangkan kiper Athletic Bilbao Kepa Arrizabalaga. Namun keinginan tersebut mendapat tentangan Zidane.
Perez juga tidak puas dengan kenyataan bahwa Madrid menyelesaikan La Liga musim ini di peringkat ketiga. Andaikata Zidane tidak berhasil mempersembahkan gelar juara Liga Champions, mungkin saja Perez memecat Zidane.