Jakartakita.com – Mengakses internet telah menjadi gaya hidup di era digital saat ini. Namun, bulan Ramadhan telah memberi dampak perubahan pada pola konsumsi konsumen serta strategi pemilik brand.
Menurut survey Nielsen Consumer & Media View (CMV), selama Ramadhan, konsumen menghabiskan waktu 3 jam 17 menit untuk mengakses internet.
Peningkatan penggunaan internet yang paling tinggi ditemukan setelah buka puasa (pukul 19.00 – 21.59) sebesar 12%.
Sementara yang paling banyak diakses adalah video, berita lokal maupun internasional dan belanja online.
“Selama bulan puasa, menjelajahi internet meningkat 9 persen,” ujar Hellen Katherina, Executive Director Media Business, Nielsen Indonesia, di Jakarta, Rabu (06/6/2018).
Dijelaskan, selain meningkatnya penggunaan internet, selama Ramadhan, jumlah penonton TV di 11 kota besar juga meningkat dari rata-rata 5,9 juta per hari menjadi 7 juta per hari, dengan dominasi peningkatan jumlah penonton di waktu sahur.
“Konsumsi media TV meningkat seiring dengan meningkatnya durasi menonton, yang biasanya rata-rata menonton TV hanya 4 jam 53 menit, di bulan Ramadhan meningkat menjadi 5 jam 19 menit,” jelas Hellen.
Ditambahkan, bulan Ramadhan juga memunculkan kecenderungan untuk menonton TV bersama keluarga dengan adanya peningkatan co-viewing untuk anak usia 5-14 tahun yang ditemani oleh penonton usia 20 tahun ke atas meningkat sebesar 31%.
Jumlah jam tayang tipe program keagamaan (religi) juga meningkat, namun tipe program series masih menjadi program yang paling banyak dikonsumsi selama bulan Ramadhan.
Tak hanya televisi yang mengalami peningkatan konsumsi, selama bulan Ramadhan konsumen yang mendengarkan radio juga meningkat 13 persen dan yang menonton bioskop meningkat 17 persen.
Menariknya, peningkatan jumlah pendengar radio yang paling besar ditemui di dua kota yang menjadi tempat terselenggaranya Asian Games ke-18 yaitu, Jakarta (+10%) dan Palembang (+23%).
Di kedua kota ini pun terjadi perubahan kebiasaan dalam mendengarkan radio, yaitu pendengar lebih banyak mendengarkan radio melalui radio tape selama bulan Ramadhan sedangkan di periode sebelumnya lebih banyak menggunakan handphone.
“Perubahan kebiasaan, seperti peningkatan kepemirsaan TV, peningkatan jumlah TV co-viewing dan berubahnya medium yang digunakan untuk mendengarkan radio dari personal device (HP) menjadi collective device (radio tape), mengindikasikan bahwa bulan Ramadhan membuat orang cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di rumah,” terang Hellen.
Sementara itu, berdasarkan rata-rata 11 kota yang disurvei Nielsen, pada bulan Ramadhan para pendengar radio yang lebih memilih mendengarkan konten religi meningkat 11 persen. Peningkatan tertinggi berada di Yogyakarta (+38%), Jakarta (+31%), Makassar (+27%) dan Palembang (+25%).
Asal tahu saja, survey CMV (consumer and media view) adalah survey sindikasi yang dilakukan Nielsen terhadap + 17,000 orang usia 10 tahun keatas di 11 kota di Indonesia (Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Makassar dan Banjarmasin). Informasi yang ada di dalamnya termasuk data-data demografi, psikografi, penggunaan media, sampai dengan penggunaan produk.