Jakartakita.com – Moka selaku startup penyedia layanan point-of-sale (POS) dengan lebih dari 10.000 unit usaha di seluruh Indonesia, mendukung mahasiswa Universitas Prasetya Mulya menjadi wirausaha kreatif dalam acara BLIDZ 2018, yang digelar di Ayana Midplaza Ballroom, Jakarta Selatan, Selasa (31/7).
BLIDZ atau Business Launch and Investor Days merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Universitas Prasetya Mulya dalam menjembatani para investor dengan puluhan startup business dari mahasiswa Prasetya Mulya.
Kegiatan ini diisi dengan kegiatan pitching, networking, sampai dengan sharing session dari para startup ternama di Indonesia untuk berbagi pengalaman dan ide-ide dalam membangun bisnis inovatif.
Turut hadir dalam acara ini, Prof. Mari Elka Pangestu, P.hD, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Periode 2011 – 2014.
“Aspek teknologi dan kreatifitas merupakan nilai tambah bagi seluruh pelaku bisnis. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, termasuk modal, maka bisnis kreatif akan berjalan dengan baik, karena Indonesia penuh dengan potensi untuk bisnis kreatif,” jelas Prof. Mari.
Adapun dalam kegiatan ini, Moka turut mendukung keseluruhan acara dan membagikan strategi tepat bagi para peserta acara untuk mempertahankan bisnis kreatif yang baru dibangun.
Head of Content Marketing Moka, Hilman Desfakhrian mengungkapkan, menurut data dari Bloomberg, 8 dari 10 pebisnis cenderung akan bangkrut dalam 18 bulan pertama. Kenyataannya, membangun bisnis menjadi lebih mudah dibandingkan dengan mempertahankannya.
Untuk mencegahnya, research dan analyse merupakan langkah terpenting dalam fase tahun-tahun pertama menjalani bisnis. Para pegiat bisnis terutama yang baru berjalan, penting untuk mengetahui apa yang pelanggan inginkan dengan menawarkan unique selling proposition atau keunikan dari produk dan jasa yang ditawarkan kepada pasar, dan terus update dengan tren terkini guna memberikan solusi terbaik bagi pelanggan.
“Bisnis yang inovatif dan bertahan adalah bisnis yang memberikan solusi bagi suatu permasalahan. Seperti di Moka, produk yang dibangun adalah produk yang memberikan end-to-end solutions bagi para pegiat bisnis. Dengan mengetahui apa yang menjadi masalah dan keinginan pasar, wirausaha dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik,” ungkap Hilman dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Selasa (31/7).
Menurutnya, research dan analyse yang penting untuk diketahui terbagi menjadi dua jenis, yang pertama adalah inbound data di mana data-data yang masuk ke bisnis mulai dari data penjualan, customer behaviour, data stok bahan baku, serta pengawasan karyawan.
Sedangkan yang kedua, yaitu outbound data, yaitu data di luar bisnis yang dapat mempengaruhi bisnis seperti data tren pasar saat ini.
“Dengan menguasai kedua data tersebut, wirausaha dapat mengembangkan skala bisnisnya, terlebih jika menggunakan platform digital yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas dari operasional bisnis sehari-hari,” tandas Hilman.