Jakartakita.com – Di era digital, aplikasi dirancang untuk membuat hidup lebih mudah dan transaksi lebih nyaman.
Konsep ini diangkat satu tingkat lebih tinggi dengan munculnya aplikasi “berbagi”, sehingga membuat segala jenis kegiatan seperti pengiriman makanan melalui berbagi kendaraan atau taksi akan berbiaya efisien.
Aplikasi berbagi mobil ini menjadi jalan keluar bagi mereka yang berpenghasilan rendah dan menghilangkan biaya kepemilikan kendaraan pribadi atau pemeliharaan. Namun, di lain sisi dapat memunculkan risiko kemanan bagi pabrikan mobil dan para penggunanya.
Untuk mengetahui sejauh mana ancaman dapat terjadi, peneliti Kaspersky Lab menguji 13 aplikasi berbagi mobil, yang dikembangkan oleh produsen mobil besar dari berbagai pasar, yang menurut statistik Google Play telah diunduh lebih dari 1 juta kali.
Penelitian menemukan bahwa pada setiap aplikasi yang diperiksa memuat beberapa masalah keamanan. Selain itu, para peneliti juga menemukan fakta bahwa pelaku kejahatan sudah memanfaatkan akun yang dicuri untuk aplikasi berbagi mobil ini.
Setelah eksploitasi berhasil, penyerang dapat secara diam-diam mengambil alih mobil dan menggunakannya untuk tujuan jahat mulai dari mengendarai gratis dan memata-matai pengguna, hingga mencuri mobil dan detilnya. Kemungkinan yang lebih parah adalah pelaku kejahatan dapan mencuri data pribadi pengguna dan menjualnya ke pasar gelap demi keuntungan finansial. Sehingga segala kemungkinan terburuk ini dapat termasuk para pelaku kejahatan melakukan tindakan ilegal dan berbahaya di jalan dengan kedok identitas orang lain.
“Penelitian kami menyimpulkan bahwa, dalam keadaan seperti saat sekarang ini, aplikasi untuk layanan berbagi mobil masih belum siap menerima serangan malware. Walaupun kami belum mendeteksi adanya kasus serangan canggih terhadap layanan berbagi mobil ini, para penjahat dunia maya sudah mengetahui nilai yang dimiliki aplikasi tersebut. Penawaran yang muncul di pasar gelap menunjukkan bahwa vendor tidak memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki kerentanan,” kata Victor Chebyshev, pakar keamanan di Kaspersky Lab dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
Lebih lanjut diungkapkan, para peneliti Kaspersky Lab menyarankan pengguna aplikasi berbagi mobil untuk mengikuti langkah-langkah ini untuk melindungi mobil dan data pribadi mereka dari kemungkinan serangan siber:
- Jangan lakukan root pada perangkat Android, karena ini akan membuka kemampuan hampir tak terbatas dari aplikasi berbahaya
- Perbarui versi OS perangkat, untuk mengurangi kerentanan pada perangkat lunak dan menurunkan risiko serangan
- Instal solusi keamanan yang telah terbukti dapat melindungi perangkat dari serangan siber.