Jakartakita.com – Universitas Pertamina menerima 1.413 mahasiswa baru pada Tahun Akademik 2018/2019.
Para mahasiswa tersebut telah berhasil melewati proses seleksi yang diikuti oleh sebanyak 5.248 peserta dari berbagai penjuru tanah air.
Dalam Sidang Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Pertamina yang diselenggarakan di kampus Universitas Pertamina, Selasa (14/8/2018), Rektor Akhmaloka menyampaikan rasa bangganya kepada para mahasiswa terpilih.
Dia juga berharap para mahasiswa dapat memanfaatkan waktunya dengan optimal dan positif, selama menjalani perkuliahan di Universitas Pertamina.
Rektor pun menyatakan komitmen Universitas Pertamina untuk berusaha sebaik mungkin mempersiapkan para mahasiswanya agar mampu bersaing dalam era revolusi industri ke-4.
Pasalnya, laporan McKinsey Global Institute yang terbit pada Desember 2017 memprediksi bahwa akan ada 400-800 juta orang di dunia yang akan kehilangan pekerjaan, digantikan oleh otomatisasi (automation) hingga tahun 2030 nanti.
“Jika individu-individu usia produktif tidak dibekali dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memadai, maka tingkat pengangguran diperkirakan akan sangat tinggi,” tutur Akhmaloka.
Oleh karena itu, perguruan tinggi dituntut untuk bertransformasi menjadi perguruan tinggi generasi ke-4 (fourth generation university) yaitu entrepreneurial university.
Menurutnya, yang diluluskan oleh perguruan tinggi entrepreneurial bukan saja individu-individu sarjana, melainkan juga organisasi-organisasi baru atau perusahaan-perusahaan rintisan yang kita kenal dengan sebutan startup companies.
Dengan cara seperti ini, perguruan tinggi entrepreneurial berperan sebagai simpul dari jaringan perusahaan-perusahaan (companies network).
“Di kampus ini, mahasiswa akan kami ajak menjadi life long learners, yaitu individu-individu yang memiliki motivasi kuat untuk terus belajar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rektor juga menyampaikan bahwa kurikulum di Universitas Pertamina didesain sesuai dengan kebutuhan dan tantangan di masa depan, diantaranya; dengan memasukkan 10 keterampilan yang dibutuhkan di tahun 2020, yaitu complex problem solving, critical thinking, creativity, people management, coordinating with others, emotional intelligence, judgement and decision making, sen/ice orientation, negotiation, dan cognitive flexibility.
Akhmaloka menambahkan, hampir setiap minggu, Universitas Pertamina mendatangkan tokoh-tokoh yang sukses di bidangnya masing-masing sehingga mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan wawasan.
Selain itu, pengajar di Universitas Pertamina tidak hanya dosen, namun juga praktisi industri. Mahasiswa juga tidak hanya belajar dalam lingkup kelas atau laboratorium, tetapi juga bisa belajar di luar kampus baik dalam bentuk field trip, pertukaran pelajar ke luar negeri, maupun dalam bentuk internship di sektor industri.
“Hal ini sangat mungkin dilakukan karena Universitas Pertamina memiliki dukungan fasilitas dan kedekatan dengan industri (close to the industry). Bahkan Universitas Pertamina lahir dari dunia industri, yaitu PT Pertamina (Persero), BUMN terbesar di Indonesia pada bidang energi,” jelasnya.
Dia berharap, setelah menyelesaikan studi, para mahasiswa dapat berkiprah di berbagai arena kehidupan dan memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan bangsa Indonesia. (Edi Triyono)