Mengenal KryptoSEA, Bursa Aset Digital Kreasi Anak Negeri

foto : ilustrasi (ist)

Jakartakita.com – Sekarang ini, teknologi blockchain dan cryptocurrency telah menjadi fenomena global yang banyak dikenal orang.

Bahkan banyak perusahaan di dunia yang juga akhirnya berlomba-lomba untuk memanfaatkan teknologi blockchain ini untuk berbagai bidang, serta menciptakan cryptocurrency mereka sendiri.

Indonesia pun tidak ingin ketinggalan untuk terjun dalam bidang ini. Salah satunya adalah KryptoSEA.

Toto Kurnia, Co-founder KryptoSEA menjelaskan, KryptoSEA merupakan platform Fintech yang menjembatani antara dunia keuangan tradisional (flat money) dan keuangan berbasis teknologi blockchain. Platform ini adalah proyek ICO (Initial Coin Offering) baru berasal dari Indonesia yang memfokuskan bisnisnya pada cryptocurrency exchange pada wilayah SEA (South East Asia).

“Core dari KryptoSEA adalah bursa aset digital (crypto exchange) di mana pengguna bisa menjual atau membeli “blue-chipcryptocurrencies seperti Bitcoin, Ethereum, dan Stellar,” jelas Toto dalam siaran pers Selasa (28/8/2018).

Ditambahkan, masyarakat juga dapat menantikan token-token baru asli Indonesia. Semua penggalangan ICO di bursa KryptoSEA akan melalui proses Due Dilligence yang ketat, sehingga memastikan kualitas dan legalitas aset digital yang dilisting.

“KryptoSEA percaya bahwa ICO dan Bursa Aset Digital akan mendisrupsi IPO dan bursa saham tradisional pada masa mendatang. Target user KryptoSEA adalah konsumen produk keuangan di Asia Tenggara,” jelas Toto Kurnia.

Berbeda dari cryptocurrency, pada umumnya yang tidak dimengerti orang awam, KryptoSEA akan meluncurkan satu aplikasi dompet untuk memasyarakatkan cryptocurrency.

Aplikasi yang akan menjadi fintech marketplace ini memungkinkan aset digital bekerjasama dengan berbagai pemain tradisional fintech seperti P2P lending, e-Wallet, Ecommerce, Loyalty, Remittance, dan sebagainya.

Untuk memudahkan penukaran aset digital dan fiat money, KryptoSEA app akan menyediakan fitur “Human ATM” dan “Kios Mitra” dimana berbagai individu dan lokasi bisa menjembatani pertukaran.

Melalui kerjasama pihak ketiga, saat ini sudah ada lebih dari 7.000 kios di seluruh Indonesia yang siap bekerjasama menjadi “Kios Mitra” KryptoSEA.

KryptoSEA juga meluncurkan tokennya sendiri (SEA token) yang akan menjadi “perangko” dalam seluruh transaksi di platform fintech KryptoSEA.

Aplikasi KryptoSEA berencana launching pada kwartal empat 2018. Walaupun produk belum launching, sudah ada lebih dari 2500 user terdaftar di platform KryptoSEA.

KryptoSEA didirikan pada tahun 2018 oleh tiga sekawan dari Bandung, yaitu; Toto Kurnia, Abed Darmawan, dan Ikin Wirawan.

Untuk mengedukasi masyarakat dan memperkenalkan lebih luas terkait cryptocurrency, baru-baru ini, KryptoSEA dengan didukung pengembang Sinar Mas Land, menggelar seminar dengan tema “Tips Membeli ICO Yang Tepat” di Auditorium 9, Gedung GOP 9, BSD Green Office Park.

(Baca : Sinar Mas Land Dukung Acara Krypto Event)

Sejumlah narasumber pengisi event ini adalah; Donny Pramono (owner Sour Sally), Calvin Kizana (Founder and CEO of PicMix and PlayDay), serta Josh Hong dari IBM Singapura.

Mereka membagikan trik and tips dalam membeli Initial Coin Offering atau ICO yang tepat serta keuntungan yang dapat digunakan sehari-hari.

bursa aset digitalcrypto exchangecryptocurrencyFintechICO (Initial Coin Offering)KryptoSea
Comments (0)
Add Comment