Jakartakita.com – Pemain film Citra Prima rupanya menjalani peran ganda dalam syuting film Mata Batin 2.
Tak hanya sebagai aktris atau pemain, ia juga menjadi salah satu pihak yang menjaga para para kru dan pemain film dari gangguan-ganguan makhluk halus di lokasi syuting.
Maklum, ia memang dikenal sebagai seorang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang ‘dunia lain’.
“Saya sendiri yang menciptakan mantra sangse dari bahasa Jawa. Waktu pertama kali syuting Mata Batin, ada lagu yang pada akhirnya tidak dipakai, karena sering menimbulkan masalah kerasukan dari aransemennya. Misalnya, ketika radio diputar, AC yang tadinya dingin tiba-tiba menjadi panas. Tidak hanya satu radio, beberapa radio akhirnya tidak jadi di pasang di bioskop. Jadi untuk film yang kedua ini dialog-dialog yang tadinya berdoa terlalu baku, semuanya saya ubah menjadi mantra yang orisinil,” tutur Citra Prima, usai syuting di kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (5/9/2018) malam.
Lebih lanjut Citra Prima menuturkan, saat itu kondisi lokasi syuting ia rasa cukup berat.
“Sebenarnya, sikonnya itu banyak manusia di lokasi, tapi juga banyak makhluk yang bentukannya siluman. Kayak harimau, nenek yang bawahnya ular. Udah, baunya enggak enak itu,” kata wanita yang bermain sebagai Bu Windu di film Mata Batin 2 ini.
Berbicara soal karakter di film yang diperankannya ini, menurut Citra yang berperan sebagai Bu Windu, karakter ini muncul lagi karena dirinya adalah pendamping spritualnya dari Alia yang diperankan Jessica Milla.
“Jadi, kemunculan Bu Windu ini untuk menghadapi kasus baru yang dialami oleh Alia dan tingkat ekstrim-nya lebih banyak di Mata Batin 2, dimana semua talent mengalami hal-hal yang ekstrim dan kemungkinan besar tidak memakai stuntman,” terang Citra.
Lebih lanjut, Citra juga mengaku menciptakan mantra yang diperankan di film horror ini, yang terdiri dari beberapa hal. Yang pertama, untuk membuka portal ghaib, yang kedua, untuk mengusir energi negatif atau di edisi Mata Batin ini untuk mengusir arwah-arwah yang gentayangan.
“Mantra ini saya ciptakan sendiri, dari kecil memang sudah mendalami tentang Kejawen, Onocoroko dan Jawa Kuno, yang sudah lama tidak digunakan di budaya Indonesia sendiri. Sementara niat untuk bergabung di Mata Batin 2 adalah selain mengangkat film horor dengan tetap mempertahankan budaya mistik di Indonesia. Jadi, horor itu bukan sekedar horor international atau apa, karena di Indonesia sendiri horor itu lebih sakral,” terangnya.
“Asal tahu saja, mantra ini saya ciptakan sendiri, saat melakuan meditasi di ruangan khusus dan itu saya menarik energi dari tujuh arah mata angin mulai dari utara, selatan, barat, timur, kulon, wetan. Semuanya penjuru arah mata angin ketika bertapa punya energi sendiri. Dari mereka itu, saya mendapatkan wangsit atau bisikan, yang bahasanya sendiri saya tidak tahu ketika komat kamit mantranya, baru tahu setelah jadi kalimat. Jadi bener-bener orisinil tidak copy paste. Adapun untuk melakukan meditasi ini hanya 1 hari,” tandas Citra. (Edi Triyono)