Mengenal Sejarah Sumatera Utara di 3 Tempat Wisata Ini

foto : ksmtour.com

Jakartakita.com – Sebuah pepatah lama pernah menyebutkan, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya.

Sebagai orang Indonesia dengan runtutan sejarah panjang dan menarik, mengunjungi wisata bersejarah di kota yang baru dikunjungi seharusnya menjadi sebuah keharusan.

Selain bisa belajar, di tempat-tempat tersebut kita juga bisa men-tadabbur-i betapa sulitnya perjuangan bangsa ini untuk merdeka, sehingga kita akan lebih menghargai segala kebudayaan yang ada.

Nah, jika masih bingung akan ke mana saja saat berkunjung ke Medan nanti, Simak ulasan tentang 3 tempat wisata sejarah berikut ini;

1.Masjid Raya Al Mashoen Medan

Terletak di seberang Istana Maimoen, masjid yang awalnya menyatu dengan komplek istana ini memiliki desain arsitektur cantik dan eksotis.

Bangunan ini pertama kali dibangun pada tahun 1906 dan selesai tahun 1909. Konon menurut sejarah, Sultan Al Rasyid membangun masjid ini dengan biaya sekitar 1 juta Gulden yang diambil dari kantong Sultan sendiri.

Tidak heran, jika dilihat dari segi arsitektur, masjid ini jauh lebih mewah dari Istana Maimoen.

Bangunan masjid sendiri terdiri atas tiga bagian, yaitu: ruang utama, tempat wudu, dan gerbang masuk. Ruang utama biasanya digunakan sebagai tempat salat, Bagian ini berbentuk segi delapan tidak sama sisi.

Untuk pengunjung yang ingin masuk dan menjelajahi setiap sudut masjid, pengelola tidak menarik biaya sama sekali.

Hanya saja, kalau bisa, saat masuk ke Masjid Raya Al Mashoen kita menggunakan kain penutup rambut dan pakaian yang sopan.

2.Museum Negeri Sumatera Utara

Museum Negeri pertama kali dibangun pada tahun 1954 dan diresmikan sekitar 30 tahun kemudian, yaitu tanggal 19 April 1982.

Museum ini memiliki ratusan koleksi bernilai sejarah, budaya, dan seni tinggi dari berbagai suku di Sumatera Utara.

Museum Negeri atau dikenal juga dengan Gedung Arca memiliki bangunan induk berlantai dua yang terletak di atas tanah seluar 10.468 m2.

Pada bangunan utama, terdapat ruang pameran tetap, temporer, audio visual, ruang kepala museum, tata usaha, seksi bimbingan, perpustakaan, ruang makro film dan komputer, serta gudang.

Dari segi arsitektur, Gedung Arca mengadaptasi bangunan kas tradisonal Batak dan dihiasi ornamen dari Melayu, Simalungun, Karo, Mandailing, Pak Pak dan Nias.

foto : dolandolen.com

3.Gedung Balai Kota Lama Medan

Pada masa kolonial, gedung ini merupakan tempat pertemuan para pejabat Belanda. Tetapi sejak masa kemerdekaan, gedung ini beralih fungsi menjadi balai kota Medan sampai kantor Wali Kota baru selesai dibangun.

Meskipun sempat terbengkalai selama beberapa tahun, tetapi keindahan bangunan Balai Kota lama tersebut tidak lekang oleh zaman.

Saat ini, gedung Balai Kota lama dikelola oleh investor dari luar Medan dan dijadikan kafetaria tanpa mengubah satu pun unsur arsitektur gedung tua yang gagah dan bersahaja ini.

Itulah 3 tempat wisata bersejarah Medan yang tidak boleh dilewatkan. Jika berwisata ke kota ini, rasanya tidak lengkap jika kita tidak menyempatkan diri untuk menginap.

Nah, jika Anda sedang  mencari hotel di Medan, Anda bisa mengunduh aplikasi jaringan hotel Airy melalui Android Playstore atau Apple Apps Store.

Melalui aplikasi tersebut, Anda bisa mencari sekaligus memesan penginapan tanpa ribet. Sebagai jaringan hotel dengan jumlah properti terbanyak, Airy Rooms menyediakan 7 jaminan fasilitas yang tidak akan membuat Anda kecewa saat menginap.

Di antaranya: pendingin ruangan, tempat tidur bersih, TV layar datar, kamar mandi berpancuran air hangat, akses internet, perlengkapan mandi, serta air mineral gratis.

Proses pembayarannya pun juga cukup mudah. Anda bisa memilih membayar melalui kartu kredit, transfer antar bank, atau melalui Indomaret. Praktis bukan? Jadi, sudah siap menjelajahi bangunan-bangunan bersejarah di Medan?

 

airy roomsakomodasidestinasi wisataGedung Balai Kota Lama MedanHotelLiburanMasjid Raya Al Mashoen MedanMedanSumatera Utarawisata sejarah
Comments (0)
Add Comment