Jakartakita.com – Enam siswa terbaik dari berbagai daerah berhasil keluar sebagai juara di ajang Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) dan LAPAN pada 29-30 September.
Nantinya, para juara tersebut akan mewakili Indonesia di Kompetisi Roket Air Internasional pada ajang Asia Pasific Space Agency Forum ( APRSAF) yang tahun ini diselenggarakan di Singapura pada tanggal 2-4 November 2018 mendatang.
“Tidak menyangka bisa masuk, apalagi dengan jarak yang cukup dekat (0,98). Padahal aku lihat temanku yang jaraknya dua meter lebih sudah seneng banget,” kata Anggi, salah satu pemenang, siswa asal Pontianak yang saat ini baru menginjak kelas 8 kepada awak media di Pusat Teknologi Roket, Lapan Rumpin, Bogor, Sabtu (30/09/2018).
Kepala Pusat Teknologi Roket Lapan, Sustrisno menjelaskan ajang ini sangat positif, karena ini merupakan salah satu ajang untuk mengenalkan kepada generasi muda tentang teknologi keantariksaan khususnya roket.
“Perlu kita ketahui keantariksaan itu sangat penting sekali menyumbang dalam program pembangunan kita,” ucap Sustrisno.
Dijelaskan, ada 4 manfaat teknologi roket, yaitu bisa untuk membawa kendaraan ke ruang angkasa, salah satunya membawa satelit. Yang kedua, untuk mengukur parameter atmosfir. Ketiga, untuk pertahanan dan yang keempat, untuk edukasi.
“Makanya penting mengenalkan keantariksaan sejak dini,” lanjutnya.
Ia berharap, nantinya negeri ini mampu mengembangkan kemandirian dalam melakukan inovasi terkait keantariksaan. Pasalnya, saat ini masih banyak kendala yang dihadapi khususnya dalam pengembangan keantariksaan.
“Tanpa kemandirian kita akan susah maju dan berkembang,” tuturnya.
“Kedepannya kita sedang menyusun rencana tentang bandara antariksa dan ini juga tidak mudah, kita punya kandidat di daerah Morotai dan Biak, nanti akan ditentukan mana yang terbaik untuk membangun bandara antariksa ini,” sambungnya.
Sementara itu, Direktur PP IPTEK, M. Syahrial Annas mengatakan, sebelum diberangkatkan ke Singapura, enam peserta terbaik tersebut akan diberikan pelatihan terlebih dahulu, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitasnya agar mampu bersaing dan mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.
“Mereka merupakan juara di regional. Mereka sebelumnya telah memiliki bekal. Dan para pemenang akan kita bina lagi,” ujar Syahrial.
“Di PP IPTEK sendiri, kami terus membudayakan sains dan teknologi sejak usia dini biar ketertarikan anak-anak dengan sains lebih meningkat,” tambahnya.
Asal tahu saja, Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) yang berlangsung dua hari tersebut, diikuti 123 peserta berumur 12-16 tahun, yang berasal dari 16 wilayah di Indonesia. Mereka merupakan perwakilan dari 10 terbaik di daerahnya masing-masing.
Adapun para pemenang Kompetisi Roket Air Nasional 2018 adalah:
Juara I : Navida Rahma Ramadhan dari MTs Negeri 1 Pontianak (skor 0,88 meter)
Juara II : Anggi Rama Dani dari SMPN 37 Bandar Lampung (skor 0,98 meter)
Juara III: Nauval Muhammad Muzaki dari SMPN 1 Magelang (skor 1,21 meter)
Harapan I : Irsyad Arif Firmansyah dari SMPN 1 Magelang (skor 1,49 meter)
Harapan II: Irgi Hilman Abdillah dari MTs Khairul Ummah, Jakarta (skor 1,90 meter)
Harapan III: Muhammad Kazan Raditya dari SMPN 1 Magelang (skor 2,47 meter)
(Edi Triyono)