Layanan Purna Jual & Jaringan yang Luas Jadi Kekuatan Superspring GPS Tracker Memenangi Persaingan

Target di 2018, Bisa Memasarkan GPS Tracker dengan Harga Dibawah Rp1 Juta
foto : istimewa

Jakartakita.com – Keberadaan alat navigasi dan pelacak (tracker) di dalam suatu kendaraan kini menjadi hal yang lumrah.

Alat navigasi akan membantu pengemudi dengan menunjukkan arah atau jalan menuju ke titik tujuan dengan cepat. Sedangkan tracker, seperti namanya, berfungsi sebagai pelacak untuk mencari tahu keberadaan kendaraan tersebut.

Dewasa ini, kebutuhan akan alat navigasi dan tracker dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren peningkatan yang sangat tinggi.

Salah satu pemicu tren ini adalah hadirnya perusahaan rintisan yang berbasis teknologi. Perpindahan barang (logistik) dan manusia yang cepat membutuhkan moda transportasi salah satunya kendaraan bermotor.

Untuk memastikan perpindahan ini bisa maksimal dan efisien dibutuhkan alat yang bisa mengukurnya secara akurat dan disinilah fungsi dari GPS dan Tracker.

Walapun masih baru, pasar GPS ini terus tumbuh. Para pemain di dunia GPS ini mulai menjamur dan salah satunya adalah Superspring.

Sebenarnya Superspring agak kurang cocok disebut ‘anak baru’, karena perusahaan ini sudah ada sejak 2008 silam. Pertama kali, Superspring menghadirkan produk GPS Navigasi, lalu mulai beralih fokusnya untuk khusus menggarap GPS tracker.

“Kami memulai sejak 2008, awalnya kami hanya GPS navigasi, tapi kami melihat tracker mulai diperhitungkan. Jadi, sejak 2010 kami pun fokus di tracker,” ujar Arianto Furiady, Director PT Super Spring dalam siaran pers Rabu (07/11).

Langkah Ari, panggilan akrabnya, dengan memfokuskan diri ke pasar tracker tidak salah. GPS tracker Superspring pun mulai dikenal publik.

Dalam membesarkan brand Superspring GPS Tracker ini, ia menyebut layanan purna jual dan jaringan yang luas menjadi kekuatannya.

“Superspring menjadi satu-satunya yang menyediakan layanan purna jual 24 jam. Untuk call center, kami punya 14-16 orang yang handle keluhan pelanggan. Untuk media komunikasinya, kami ada lengkap dari telepon, email, hingga chat atau whatsapp,” jelas Ari.

Dijelaskan, layanan 24 jam tersebut dihadirkan karena melihat keadaan di lapangan, dimana kejadian kehilangan atau pencurian paling banyak terjadi di malam hari.

Biasanya, tambah dia, perusahaan GPS Tracker lain tidak buksa 24 jam dan laporan baru diproses esok hari. Padahal keadaan mobil mungkin sudah dipreteli dan tracker sudah dicopot.

Layanan 24 jam inilah yang sangat membantu pelanggan mencegah kehilangan kendaraan mereka.

Untuk jangkauan pasar, saat ini Superspring sudah mempunyai jaringan kantor cabang yang tersebar luas di Indonesia.

Arianto menyebutkan perusahaannya sudah memiliki 42 kantor cabang di 35 kota besar di seluruh Indonesia.

Tidak salah strategi yang diterapkannya untuk memberikan purna jual yang maksimal. Karena tidak butuh berapa lama, GPS tracker menjadi booming.

Ia menyebut tahun 2014-2015 adalah masa kejayaan bagi GPS Tracker, hal ini disebabkan pada saat itu, nilai jualannya menurun namun kualitasnya tetap sama.

“Karena saat itu, harga GPS semakin murah yang tadinya 3 juta – 5 juta harganya jadi hanya 1 jutaan dengan kualitas sama. Jadi kami menjualnya di bundel dengan Telkomsel untuk sim card. Jadi ada biaya koneksi data (menggunakan SIM card) per 6 bulan Rp250 ribu atau Rp40 ribuan dibebankan kepada konsumen. Itu sudah sangat murah sekali,” tuturnya.

Untuk mengklaim sebuah keberhasilan, tentunya membutuhkan angka yang pasti. Ia pun dengan pede menyebutkan penjualan produknya di tahun 2018 mencapai 90% dari target yang ditetapkan yaitu 25 ribu unit.

Pencapaian tersebut diraihnya dengan menggunakan strategi pemasaran secara digital.

“Dalam hal pemasaran, kami konvensional dan digital, namun strategi yang dilakukan adalah dengan lebih memaksimalkan teknologi digital. Kanal media sosial seperti instagram menjadi arena bermain, memperkenalkan dan menjual produk kami,” ungkapnya.

foto : istimewa

Superspring juga melakukan pemasaran yang unik dengan mengajak serta pelanggan mereka untuk terlibat. Program tersebut bernama SS Poin. Secara singkat program ini mengajak pelanggan untuk mereferensikan Superspring produk GPS Tracker ke orang atau korporat dan pelanggan tersebut akan mendapatkan poin untuk bisa ditukarkan dengan beragam hadiah yang bisa dipilih sendiri.

“Program ini dari 2014 dan cukup ampuh menambah pelanggan kita. Sudah banyak yang menukarkan poin dan mendapat hadiah beragam dari program ini seperti smartphone hingga mobil. Cara ini bagi Arianto cukup ampuh karena menurutnya cara pemasaran ini berdasarkan kekerabatan dan kepercayaan,” jelasnya.

Kedepannya, langkah Superspring akan semakin cepat meninggalkan pesaing-pesaingnya. Salah satu sebabnya adalah inovasi berkelanjutan yang terus dilakukan.

Bahkan Arianto sudah merencanakan produk baru untuk GPS Tracker yang dapat dinikmati lebih banyak orang karena akan dibandrol dengan harga yang lebih terjangkau.

“Target 2018 ini, Superspring ingin bisa memasarkan GPS Tracker dengan harga dibawah Rp1 juta supaya lebih banyak orang lagi yang bisa menikmati teknologi ini. Kami juga terus mengembangkan aplikasi/software GPS ini supaya semakin mudah digunakan,” tandasnya.  (Edi Triyono)

gpsGPS Navigasinavigasipelacak (tracker)SuperspringSuperspring GPS TrackerTracker
Comments (0)
Add Comment