Jakartakita.com – Universitas Indonesia resmi menghadirkan Makara Art Center, salah satu Unit Pelayanan Teknis (UPT) dalam rangka mendukung kemajuan budaya sebuah masyarakat, dalam perspektif liberal arts.
UPT ini memiliki fasilitas pusat kesenian dan terus menyusun program acara kesenian yang sejalan dengan tujuan Universitas Indonesia tersebut.
Prof. Dr. Bambang Wibawarta selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia menjelaskan, Makara Art Center adalah cara Universitas Indonesia menjadikan para peserta didik untuk menjadi lulusan yang cerdas dan bernurani.
“Tidak hanya unggul dalam hal akademik, para mahasiswa juga bisa meningkatkan kemampuan skill berupa seni,” ucap Prof. Dr. Bambang Wibawarta usai acara Grand Launching Makara Art Center di Kampus UI, Depok, Senin (10/12/2018) malam.
“Seni dan sains tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling melengkapi dan mendukung kemajuan budaya sebuah masyarakat, terutama dalam perspektif liberal art. Makara Art Center adalah tempat untuk mengapresiasi kesenian dan menjadi tempat untuk proses belajar seni bagi para mahasiswa,” sambungnya.
Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met selaku Rektor Universitas Indonesia menambahkan, fasilitas kesenian ini harus digunakan dengan maksimal. Pihaknya juga menyediakan program pendidikan yang jelas dan fokus sehingga dapat menerapkan, mengembangkan, memperkaya dan memajukan ilmu seni, dan budaya.
“Targetnya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan untuk kegiatan seni yang bermanfaat bagi para mahasiswa,” jelasnya.
Adapun Iswahyudi Soenarto selaku Kepala Makara Art Center UI mengungkapkan, pihaknya ingin mempublikasikan Makara Art Center sebagai pusat kegiatan seni kepada masyarakat di luar kampus, baik secara nasional maupun Internasional.
Oleh sebab itu, dalam acara Grand Launching Makara Art Center ditampilkan pertunjukan dari Indonesian National Orchestra (INO) pimpinan Franki Raden, Ph.D.
Menurut Iswahyudi, pemilihan INO sebagai pengisi acara dengan pertimbangan, bahwa dari segi estetika, Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan budaya musik hampir tidak terbatas.
“Kekayaan bahasa estetika ini yang menjadi sumber dari lahirnya Indonesian National Orchestra atau INO, sehingga saya yakin bahasa dan karya-karya musik yang akan lahir dari INO tidak akan pernah kering dan selalu akan membawa pembaharuan. Dalam konteks inilah INO akan siap untuk bersaing di panggung internasional dengan orkes-orkes ternama manapun,” ujar Iswahyudi.
Asal tahu saja, Makara Art Center terdiri dari lima lantai, dimana auditorium-nya dapat menampung sebanyak 415 kursi penonton serta memiliki kualitas akustik yang baik, karena dirancang untuk pertunjukkan yang terkait dengan musik.
Terdapat juga galeri yang terdiri dari dua lantai serta ruang pameran lukisan, pameran komik, pameran photo dan masih banyak lagi. (Edi Triyono)