Jakartakita.com – Sebagai wujud komitmen dalam memberdayakan potensi sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) kembali menggelar kegiatan tahunannya, SETC Expo 2018 di Denpasar, Bali pada tanggal 15-16 Desember 2018.
Gelaran yang memasuki tahun ke-10 ini, mengangkat tema “New Era Entrepreneurship” untuk memfasilitasi pelaku UKM dalam menghadapi berbagai peluang dan tantangan di era teknologi digital.
Kepala Hubungan Daerah & CSR Sampoerna, Ervin Laurence Pakpahan menjelaskan, SETC Expo merupakan program pameran dan pelatihan UKM tahunan sebagai bagian dari Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna).
Pusat pelatihan terpadu ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan UKM di bidang agrobisnis dan teknologi kejuruan tepat guna.
”Sebagai wujud dukungan terhadap pemberdayaan UKM, selama lebih dari 10 tahun, Sampoerna telah konsisten membangun kapabilitas UKM binaannya. Semangat ini dituangkan dalam payung program korporasi yaitu ‘Sampoerna Untuk Indonesia’ sebagai upaya kami dalam mendukung pemerintah guna mengakselerasi kemandirian perekonomian nasional dan daerah,” jelasnya dalam siaran pers, Minggu (16/12/2018).
Ditambahkan, salah satu program Sampoerna yang berfokus di sektor UKM adalah PPK Sampoerna. Sampai hari ini, PPK Sampoerna telah mengembangkan sekitar 40.000 wirausahawan di 79 kota/kabupaten di Indonesia.
Dalam perkembangannya, PPK Sampoerna terus memperbaiki diri dan melebarkan manfaat seluas-luasnya sehingga dapat dijadikan rujukan bagi perusahaan maupun lembaga lain serta menjadi pusat interaksi dari seluruh pemangku kepentingan.
”Sampoerna memaknai tonggak penting dalam perjalanan satu dasawarsa pelaksanaan SETC Expo. Acara ini kami selenggarakan dengan tujuan sosialisasi mengenai kontribusi dari program PPK Sampoerna untuk terus meningkatkan kapasitas para pelaku UKM binaan kami agar siap menghadapi segala tantangan dalam mengembangkan usahanya,” terang Ervin.
Sejak pertama kali diadakan tahun 2009, SETC Expo selalu mengangkat berbagai tema menarik untuk menjawab kebutuhan para pelaku UKM.
Ervin melanjutkan, “Tahun ini, melalui tema ‘New Era Entrepreneurship’, Sampoerna ingin membantu pelaku UKM untuk dapat menyikapi kondisi disruptif yang didorong perkembangan teknologi digital di era ini. Hal ini juga merupakan bagian penting dari ekosistem wirausaha, terutama dalam membuka peluang untuk memperluas jangkauan pemasaran produk-produk mereka, bahkan hingga ke luar negeri.”
Dalam kesempatan ini, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengungkapkan apresiasinya.
“Tema ‘New Era Entrepreneurship’ di acara ini tepat dan sesuai dengan revolusi industri 4.0 – sebuah era baru yang saat ini tengah terjadi, khususnya di kalangan wirausaha. Dulu, kita harus punya toko untuk menjual barang yang kita produksi, sementara sekarang semua orang bisa memiliki toko atau usaha yang dikelola dalam genggaman. Saya mengajak seluruh pelaku UKM yang hadir disini untuk memotivasi rekan-rekannya agar ikut menjadi pengusaha, terlebih di era baru ini, dimana berprofesi sebagai pengusaha menjadi jauh lebih mudah. Semangat ini sejalan dengan program Presiden RI yang fokus mendorong perekonomian kerakyatan melalui pemerataan kesejahteraan, karena pelaku UKM memiliki peran sangat strategis dalam mendukung program tersebut,” terangnya.
“Untuk itu, saya berterimakasih kepada Sampoerna karena telah melakukan pembinaan secara berkelanjutan kepada para UKM. Semoga Sampoerna terus melakukan evaluasi terhadap program-programnya sehingga dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan rasio jumlah wirausaha, yang tahun 2017 lalu telah meningkat menjadi 3,1% – sebuah pencapaian yang membanggakan karena melebihi standar internasional yaitu 2%. Semoga Sampoerna bersama pemerintah dapat terus bekerjasama untuk membina pengusaha kecil menjadi mandiri,” tandas Puspayoga.