Jakartakita.com – Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang di gelar di Jakarta, 20 Desember 2018, pemegang saham PT Link Net Tbk telah menyetujui pengangkatan Wonbae Lee sebagai Direktur dan Suvir Varma sebagai Direktur Independen.
Wonbae Lee saat ini adalah pimpinan di CVC Capital Partners yang berfokus pada Operasional di Asia. Selama 20 tahun berkarir, Wonbae telah memegang peran senior eksekutif di bidang keuangan, konsultasi, dan kesehatan, termasuk perannya sebagai pimpinan pada bagian Asia Life Science dan Core Imaging di General Electric, dan Presiden AstraZeneca di Indonesia.
Wonbae juga telah berhasil memimpin tim professional berskala besar dan akan berperan dalam mendorong peningkatan nilai lebih untuk Link Net.
Adapun Suvir Varma, pernah bekerja sebagai Mitra Senior dari Bain & Company, di mana beliau memimpin bisnis Perseroan yang berfokus pada investor keuangan di seluruh wilayah Asia Pasifik.
Beliau memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman di bidang konsultasi dan keuangan yang berfokus pada pengembangan strategis dan peningkatan operasional.
“Kami menyambut baik Wonbae dan Suvir sebagai anggota Direksi dan berharap untuk memanfaatkan keterampilan dan keahlian mereka di seluruh bisnis kami,” jelas Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Perseroan, Marlo Budiman dalam siaran pers, Minggu (23/12/2018).
Dalam siaran pers juga disebutkan, pemegang saham menyetujui pengunduran diri Timotius Sulaiman selaku Direktur efektif sejak Juni 2018 dan menyetujui pengunduran diri Edward Sanusi bersamaan dengan pengunduran diri Surya Tatang selaku Direktur Independen.
Pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Lorne Somerville selaku komisaris.
“Kami ingin berterima kasih kepada Timotius Sulaiman, Edward Sanusi dan Surya Tatang atas kepemimpinan mereka yang kuat di direksi kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada komisaris Link Net, Lorne Somerville yang telah memberikan dukungan kuat dan pengawasannya. Pemegang Saham menyetujui peran baru Sigit Prasetya sebagai komisaris Link Net. Kami menantikan pengarahan lanjutan Sigit sebagai komisaris Perseroan,” demikian keterangan pers perseroan.
Asal tahu saja, sampai dengan tanggal 30 November 2018, Link Net memiliki 130,908,300 saham treasury.
Pemegang saham Link Net menyutujui pengurangan modal ditempatkan dan disetor yang dikeluarkan sebanyak 130,908,300 saham dengan cara penarikan kembali saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan.
Setelah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, modal yang dikeluarkan Link Net akan berkurang dari 3,042,649,384 menjadi 2,911,741,084 saham.
Pemegang saham menyetujui penambahan jumlah saham yang dapat dibeli melalui pembelian kembali oleh Perseroan menjadi 75,146,002 saham.
Jumlah maksimum saham yang dapat dibeli kembali Perseroan adalah 75,146,002 lembar saham dengan harga maksimum Rp6,000 per lembar saham.
“Persetujuan pengurangan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dan persetujuan untuk menambah jumlah pembelian kembali sahan diharapkan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dengan peningkatan kepemilikan saham dan meningkatkan kinerja saham Perseroan. Dengan pengangkatan dua Direktur baru yang memiliki kompetensi yang tinggi dan pengalaman dengan skala internasional akan memberikan fokus yang berkelanjutan pada manajemenen Link Net untuk memberikan keuntungan bari para pemegang saham melalui manajemen modal yang efisien dan perekrutan karyawan berkualitas tinggi,” jelas Marlo Budiman.
Sekadar informasi, PT Link Net Tbk (Link Net), memiliki dan mengoperasikan jaringan broadband berkecepatan tinggi di Indonesia, menawarkan internet berkecepatan tinggi dan TV kabel untuk klien perumahan dan Perseroan. (Fahrul Anwar)