Jakartakita.com – Pepsodent, brand perawatan kesehatan gigi dan mulut produksi PT Unilever Indonesia Tbk. bekerjasama dengan FDI World Dental Federation dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menggelar peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2019 bertempat di SD Negeri Gunung 01, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
”Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia kembali kami laksanakan untuk mengedukasi, memberikan pemeriksaan gigi gratis, sekaligus membiasakan masyarakat Indonesia – khususnya anak-anak – untuk merawat kesehatan gigi dengan menyikat gigi mereka pada pagi dan malam hari, serta memeriksakan diri ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali,” jelas Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. selaku Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever Indonesia dalam siaran pers Rabu (20/3/2019).
Di kesempatan ini, Pepsodent juga mengungkapkan hasil survei global yang memaparkan dampak yang lebih luas dari kesehatan mulut pada kehidupan anak-anak, yaitu potensi akademis serta rasa percaya diri mereka sebagai bekal di masa depan.
“Tahun ini, Pepsodent mengambil tema ’Senyum Sehat Cerahkan Masa Depan Anak Indonesia’, terinspirasi dari hasil survei global yang dilakukan Pepsodent tahun 2018 lalu di delapan negara, yaitu; Chili, Mesir, Perancis, Italia, Indonesia, Amerika Serikat, Ghana dan Vietnam. Survei ini melibatkan 4.094 anak berusia 6-17 tahun beserta orangtua mereka, dan di Indonesia sendiri survei dilakukan pada 506 anak. Hasil utama survei ini adalah banyaknya anak Indonesia yang mengalami keluhan sakit gigi selama satu tahun terakhir yaitu sebesar 64%, dimana 41% dari mereka menyatakan bahwa intensitas rasa sakitnya mencapai tingkat sedang hingga berat. Masalah ini ternyata menyebabkan mereka menemui banyak kesulitan di sekolah, baik dalam meraih prestasi akademis maupun bersosialisasi,” jelas Drg. Mirah.
Lebih lanjut diungkapkan, akibat sakit gigi, 37% anak mengaku harus absen dari sekolah dengan jumlah absen rata-rata dua hari per anak dalam setahun. Rasa sakit pun menyebabkan 29% dari anak-anak tersebut mengalami gangguan tidur sehingga terpaksa harus sekolah dalam keadaan mengantuk. Didapati pula sebagian besar dari mereka sulit berkonsentrasi dan tidak bisa turut aktif dalam berbagai kegiatan sekolah, akhirnya kemampuan mereka untuk menyerap materi pelajaran menjadi sangat terganggu.
“Anak-anak yang bermasalah dengan gigi dan mulut cenderung dua kali lebih rentan untuk mengalami krisis kepercayaan diri, kesulitan bersosialisasi bahkan menolak untuk memperlihatkan senyum mereka dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki gigi dan mulut yang sehat,” sambung Drg. Mirah.
Sementara itu, selama 25 tahun, kemitraan antara Pepsodent, FDI World Dental Federation dan PDGI telah membuat langkah-langkah signifikan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak-anak di seluruh dunia, dan terbukti telah meningkatkan frekuensi menyikat gigi sebesar 25%.
”School program merupakan bagian dengan komitmen Unilever Sustainable Living Plan (USLP) dalam mendorong 1 milyar orang di seluruh dunia mengambil tindakan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuhnya termasuk kesehatan gigi dan mulut. Kami harap seluruh rangkaian kegiatan ini dapat semakin menyebarluaskan pentingnya menjaga kesehatan gigi dengan baik sejak usia dini sehingga membantu anak Indonesia lebih berprestasi dan percaya diri dalam melangkah maju menuju masa depan yang cerah,” tandas drg. Mirah.