Kuartal I 2019, Total Portofolio Kredit & Trade Finance Bank Danamon Tumbuh 6% (yoy)

Jakartakita.com – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) pada hari ini, Selasa (23/4/2019) mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal I tahun 2019.

Dalam kesempatan tersebut, Satinder Ahluwalia selaku Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon mengungkapkan bahwa Bank Danamon membukukan total portofolio kredit dan trade finance sebesar Rp 138 triliun pada kuartal pertama tahun 2019, atau tumbuh 6% dibandingkan setahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit tersebut didukung oleh permintaan konsumen yang kuat di sejumlah segmen kunci, seperti Consumer Mortgage dan pembiayaan kendaraan bermotor melalui Adira Finance.

Bank juga mencatatkan kualitas aset yang sehat, dengan posisi rasio kredit bermasalah (non-performing loans/NPL) menjadi 2,8% dibandingkan 3,2% setahun sebelumnya.

Pada tiga bulan pertama tahun 2019, Bank Danamon membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after taxes/NPAT) sebesar Rp 933 miliar.

“Terkait kinerja, kredit yang kami salurkan terus bertumbuh khususnya di sejumlah segmen bisnis, termasuk Consumer Mortgage, pembiayaan kendaraan bermotor, Enterprise Banking dan Perbankan UKM,” ujar Satinder Ahluwalia.

Pertumbuhan Portofolio Kredit di Segmen Kunci

Lebih lanjut dijelaskan, portofolio kredit Consumer Mortgage tumbuh 27% menjadi Rp 8,3 triliun. Sementara kredit di segmen Enterprise Banking yang terdiri dari Perbankan Korporasi, Perbankan Komersial dan Institusi Keuangan naik 7% menjadi Rp 39,5 triliun.

Untuk segmen Perbankan UKM mencatatkan pertumbuhan sebesar 6% menjadi Rp 31,1 triliun.

Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance tumbuh 14% secara setahunan menjadi Rp 52,6 triliun pada kuartal pertama tahun 2019. Pertumbuhan yang sehat ini didukung oleh pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat yang tumbuh masing-masing sebesar 14% dan 15% dibandingkan tahun sebelumnya.

Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 10% menjadi Rp 136,4 triliun dibandingkan setahun sebelumnya.

Likuiditas dan permodalan yang sehat

Selain itu, rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terkuat dikelasnya. CAR konsolidasian dan CAR Bank-only masing-masing berada pada posisi 22,0% dan 22,8%.

Adapun untuk giro dan tabungan (Current Account and Savings Accounts/CASA) naik 2% menjadi Rp 50,9 triliun, sementara Deposito naik 11% menjadi Rp 59,5 triliun.

Dengan rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 96,4%, likuiditas Bank terkelola dengan baik untuk mendukung pertumbuhan kedepan.

Kualitas Aset Membaik

Bank Danamon juga terus mempertahankan kualitas asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang pruden serta proses collection dan credit recovery yang disiplin.

Rasio kredit bermasalah atau NPL tercatat di posisi 2,8% dibandingkan 3,2% di akhir kuartal pertama tahun 2018. Sedangkan rasio biaya kredit (Cost of Credit Ratio) berada di posisi 2,4% pada akhir kuartal pertama 2019 dibandingkan 2,5% setahun sebelumnya.

Inisiatif Layanan Perbankan Digital

Lebih lanjut diungkapkan, Bank Danamon melanjutkan fokusnya dalam memperkuat layanan perbankan digital.

Pada tiga bulan pertama tahun ini, Bank telah meluncurkan secara resmi aplikasi D-Bank Registration untuk melengkapi DBank, satu solusi perbankan digital komprehensif dari Bank Danamon.

“Dengan aplikasi mobile D-Bank Registration, calon nasabah dapat membuka rekening dalam satu aplikasi sekaligus verifikasi lewat video call. Semua proses tersebut sepenuhnya online dan terintegrasi. Fitur ini juga memungkinkan calon nasabah membuka rekening kapan saja dan dimana saja,” jelas Michellina Triwardhany, Wakil Direktur Utama Bank Danamon.

Adira Financebank danamonkreditlaporan keuanganpertumbuhan kredittrade finance
Comments (0)
Add Comment