Jakartakita.com – PT Frisian Flag Indonesia (FFI) meluncurkan produk Susu Bubuk Pertumbuhan Susu Bendera sekaligus memperkenalkan Gerakan Ibu #SekarangSemuaBisa yang mengajak para ibu agar aktif dan jadi serba bisa dalam mendukung anak-anak Indonesia agar tumbuh sehat dan aktif serta bebas stunting.
Gerakan Ibu #SekarangSemuaBisa akan menjangkau 350 titik posyandu dan melibatkan Ibu-ibu anggota PKK, Kader Posyandu serta ibu-ibu di komunitas posyandu.
Nantinya, kegiatan tersebut akan meliputi aktivitas edukasi, berbagi pengalaman serta aktivitas menyenangkan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Pemberian pemahaman terkait penggunaan sosial media juga dilakukan agar literasi digital para ibu Indonesia semakin baik dan bijak.
“Diharapkan dengan menggunakan sosial media, para ibu dapat menjadi agent of change yang menyebarkan informasi baik kepada ibu lainnya yang didapatkan dari aktivitas Gerakan Ibu #SekarangSemuaBisa dan bersama melindungi anak Indonesia dari stunting,” terang Specialized Nutrition Director PT Frisian Flag Indonesia, Rivanda Idiyanto di Jakarta, Selasa (30/4).
Dijelaskan, produk Susu Bubuk Pertumbuhan Susu Bendera merupakan komitmen Frisian Flag Indonesia untuk menyediakan produk susu dengan gizi lengkap yang terjangkau, sebagai kontribusi perusahaan untuk mengatasi isu malnutrisi terutama stunting, dan menjadi mitra orangtua dalam membentuk generasi Indonesia yang tumbuh sehat dan aktif, dan siap mewujudkan impiannya, sesuai dengan tujuan perusahaan ‘Nourishing by Nature’ yang salah satu pilarnya adalah komitmen untuk memberikan gizi yang baik bagi anak-anak dan keluarga Indonesia.
“Hampir 100 tahun kami hadir di tengah keluarga Indonesia, Frisian Flag terus berkomitmen untuk berperan aktif membantu pemerintah membangun keluarga kuat Indonesia. Saat ini, salah satu fokus Frisian Flag Indonesia adalah membantu pemerintah memerangi stunting yang masih diderita oleh sebagian anak-anak Indonesia. Adapun produk baru yang Frisian Flag Indonesia luncurkan adalah salah satu jawaban untuk membantu mengatasi isu stunting, karena kandungan gizi lengkap produk ini dapat membantu anak-anak tumbuh sehat, sigap dan tanggap. Kami juga ingin berperan aktif meningkatkan peran Ibu dalam mendorong tumbuh kembang anak-anaknya melalui sebuah gerakan dan sikap ‘semua bisa’,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, Drs. Hendra Jamal’s, M.Si, Asdep Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Kesejahteraan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mengatakan, bahwa peran Ibu luar biasa besar untuk pemenuhan gizi anak agar menjadi generasi emas.
“Oleh sebab itu, pemenuhan hak anak merupakan bagian dari upaya perlindungan anak termasuk di dalamnya pemenuhan hak gizi untuk tumbuh-kembang. Kebijakan dan program pemenuhan hak anak yang disusun oleh KPPPA diimplementasikan melalui berbagai macam strategi yang menyasar pada anak secara langsung, keluarga (orangtua), lingkungan, dan wilayah. KPPPA percaya bahwa gerakan edukasi dan peningkatan keterampilan Ibu merupakan salah satu cara yang bermanfaat agar anak diberikan asupan gizi yang baik untuk mencegah stunting dan menyiapkan generasi emas di masa depan,” ujar Hendra.
Senada dengan yang disampaikan KPPPA, Ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., juga menekankan pentingnya peran orang tua, khususnya peran Ibu dalam upaya pemenuhan gizi lengkap terutama pada dua tahun pertama kehidupan, agar anak bebas stunting.
“Setelah masa menyusui, orang tua dianjurkan untuk terus penuhi gizi anak melalui konsumsi makanan bergizi seimbang, salah satu zat gizi terpenting yang harus dipenuhi oleh anak adalah protein hewani dimana konsumsinya saat ini masih rendah, salah satu alternatif cara untuk memenuhinya adalah dengan menyediakan susu bubuk pertumbuhan yang memiliki berbagai manfaat gizi yang dibutuhkan oleh anak,” paparnya.
Asih juga menekankan, pentingnya orang tua memahami pendidikan kesehatan dan literasi pengetahuan dasar dalam mengaplikasikan gaya hidup yang sehat untuk mencegah stunting dan meningkatkan status kesehatan anak dalam membangun masa depan anak dan keluarga yang kuat. (Fahrul Anwar)