Jakartakita.com – Band rock asal Jakarta yang mengusung musik heavy metal, Nu Dejavu, merilis album keduanya yang bertajuk ‘The Humanity And Souls Of The Beast’.
Band yang dibentuk sejak tahun 2014 ini, sekaligus mengumumkan formasi barunya.
Kini, Nu Dejavu digawangi oleh; Iwan Masruri (guitars/vokal), Dikdik (lead and rhythm guitars), Kevin (lead and rhythm guitar), Uya (bass), dan Soekanto Kasyim (drums)
Menurut Dikdik, gitaris sekaligus founder band Nu Dejavu, album kedua ini menawarkan konsep musik yang unik dan berbeda dari album mereka sebelumnya, yaitu ‘The Beast Inside Your Souls’.
“Sebenarnya nggak jauh beda dengan album pertama kita. Tapi album kedua ini sedikit unik karena diawali dengan istrumental saja. Ada progresif sedikit tapi tetap heavy metal-nya ada. Musiknya tetap garang,” jelasnya di Jakarta, Minggu (19/5).
“Dua album kita kebetulan memang liriknya menggunakan bahasa Inggris semua. Ada sih satu lagu yang ada di album baru kita yang liriknya bahasa Indonesia. Tapi, lagu – lagu kita memang sengaja menggunakan bahasa Inggris, karena tujuan terbesar kita, ingin melebarkan sayap go internasional. Doain aja bisa kita wujudkan dengan kerja keras dan startegi yang tepat,” sambungnya.
Terkait adanya perubahan formasi dengan konsep musik yang sekarang, diakui Dikdik, masuknya Iwan sebagai vokalis, sangat mempengaruhi karakter vokal dari konsep awal Nu DejaVu.
Iwan yang mempunyai latar belakang band Metallica ini, dinilainya bukan hanya memberikan warna baru, tetapi sekaligus menemukan warna asli dari band ini.
Lebih lanjut Uya (Bass) mengungkapkan, proses dalam menemukan posisi vokalis pun bukan perkara yang mudah. Lewat audisi dan perjalanan panjang, akhirnya band ini mantap memilih Iwan sebagai vokalisnya.
“Perubahannya, kalau dari sisi karakter lumayan signifikan. Sepanjang nyari vokalis kita audisi beberapa orang, prosesnya lumayan panjang akhirnya kita memutuskan menerima Iwan sebagai vokal dan gitarnya juga jago. Ini merupakan paket lengkaplah, tapi tetap kita mengusung konsep yang pertama yaitu heavy metal,” ungkap Uya.
Selain mengusung aransemen yang berbeda, album ‘The Humanity and Souls Of The Beast’ juga mempunyai formula baru terkait dengan strategi pemasaran album.
Asal tahu saja, album ‘The Humanity and Souls Of The Beast’ dijual dengan konsep limited edition dan dijual secara box set, satu paket dengan merchandise berupa kaos Nu DejaVu.
“Di tengah era digital seperti sekarang ini, kita menyiasati penjualan fisik secara limited edition. Jadi penggemar heavy metal punya kebanggaan sendiri mendapat fisik album kami yang dijual secara terbatas. Semoga karya kami diterima penggemar musik aliran keras,” tegas Dikdik.
Adapun album kedua Nu Dejavu ini, terdiri dari 9 lagu, yaitu : In The Beginning (intro), In This World Humanity, Nature of The Beast, Musik Rock, Run To Fight, Cry For Freedom, Follow Your Instinct, In The End dan Bleed Your Death In Your Souls.
Bagi yang berminat, album kedua Nu DejaVu ini rencananya hanya akan dirilis sebanyak 500 piece saja dengan harga Rp150 ribu per box set-nya. (Edi Triyono)