Industri Logistik Perkuat Bisnis e-Commerce Lewat Event ‘Pasar idEA’

Jakartakita.com – Keberhasilan bisnis e-commerce tidak hanya ditentukan dari kualitas produk yang dijual saja, melainkan juga oleh kekuatan industri logistik.

Memasuki era digital, industri logistik makin memberikan angka yang menggiurkan. 

Menurut Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress Indonesia (Asperindo), tahun 2017, kapitalisasi jasa kurir saja sudah menyentuh angka Rp 50 triliun. Dan, tiap tahunnya, tumbuh di kisaran 10-15 triliun. 

Otomatis, angka tersebut turut mempengaruhi Logistics Performance Index (LPI) atau Indeks Performa Logistik yang dikeluarkan oleh Bank Dunia. 

Dengan melibatkan beberapa komponen penilaian, seperti; bea cukai (customs), infrastruktur (infrastructure), pengiriman internasional (international shipments), kompetensi logistik (logistics competence), ketepatan waktu (timeliness) serta pelacakan dan pencatatan (tracking and tracing), Indonesia berhasil meraih peringkat ke-46 dengan skor 3.15 pada 2018.

Ini merupakan sebuah prestasi karena di tahun sebelumnya Indonesia hanya mampu bertengger di peringkat 63 dunia.

Atas pencapaian tersebut, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyebut bahwa sejak 2018, Indonesia sedang mengalami era kebangkitan industri logistik. 

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan, Carmelita Hartoto bahkan menyebutkan, bahwa bisnis logistik tanah air diprediksi terus mengalami peningkatan pada tahun-tahun mendatang. 

Kendati menuju ke arah yang lebih positif, menurut Asoosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), sebanyak 56% dari total pengguna internet di Indonesia, belum pernah melakukan transaksi belanja online atau via marketplace. Sebabnya, selain faktor ongkos kirim yang lumayan tinggi, bahkan terkadang lebih mahal dari produk, barang tidak sampai, jaminan keamanan serta ketidakpastian barang sampai.

Menanggapi hal tersebut, Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) berkolaborasi dengan Traya Eksibisi Internasional menyelenggarakan pameran e-commerce pertama di Indonesia yakni Pasar idEA dari tanggal 15-18 Agustus 2019 di Jakarta Convention Center.

“Industri logistik adalah tonggak bisnis e-commerce. Keberadaannya kini tak bisa dipisahkan dari gaya hidup dalam bertransaksi digital sehingga penting bagi masyarakat untuk mengenalnya lebih dekat,” ucap Ketua Umum idEA, Ignatius Untung di Jakarta, Sabtu (17/8).

Dalam festival belanja bertema from online to offline ini, Pasar idEA tidak hanya menghadirkan berbagai industri e-commerce ternama seperti Tokopedia dan Blibli saja, melainkan juga turut memperkenalkan berbagai industri logistik kepada masyarakat. Beberapa di antaranya adalah Lion Parcel, Ninja Xpress, JNE, Tiki, J&T, Paxel hingga Lalamove.

Di Pasar idEA, mereka memberikan penawaran special ongkos kirim yang murah, bahkan gratis ongkir selama pameran dan menawarkan pengunjung sebagai mitra bisnis.

“Pasar idEA mempertemukan salah satunya pelaku usaha e-commerce khususnya logistic dan pengiriman barang dengan pelanggannya langsung sehingga dapat tercapai saling percaya dan tercipta kerja sama yang sinergis ke depannya,” ungkap Presiden Direktur Traya Eksibisi International, Bambang Setiawan.

Adapun pameran berkonsep B to C ini mentargetkan jumlah pengunjung selama 4 hari pameran mencapai 120 ribu orang. (Fahrul Anwar)

Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress Indonesia (Asperindo)e-commerceera digitalidEAindustri logistikPasar idEATraya Eksibisi Internasional
Comments (0)
Add Comment