Jakartakita.com – Damion Deven, anak berusia 10 tahun asal Surabaya, berhasil meraih penghargaan tertinggi Gold Medal di ajang lomba gambar internasional Toyota Dream Car Art Contest (TDCAC) di Jepang.
Kemenangan Gold Medal oleh Damion ini adalah untuk pertama kalinya diperoleh anak Indonesia di kategori anak usia 8—11 tahun.
Penghargaan diberikan langsung oleh Didier Leroy, Vice President Toyota Motor Corporation Japan, pada tanggal 29 Agustus 2019 di Jepang.
Melansir siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini, disebutkan bahwa karya Damion berjudul “Dare Duck Car” dinilai unik dan menarik oleh tim juri TDCAC.
Idenya berawal dari Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan kondisi alam yang beragam.
Damion mempunyai banyak teman yang tinggal di daerah pedesaan dan mereka harus berjalan cukup jauh untuk sampai ke sekolah, bahkan beberapa di antaranya harus menyeberangi sungai.
Hal inilah yang melahirkan ide bagi Damion untuk menggambar mobil impian yang dapat membantu mereka.
Dalam impiannya, Damion ingin mobil yang disebut “Dare Duck Car” ini kuat dan tahan terhadap perubahan iklim dan mampu melewati berbagai medan yang sulit, baik di darat, air, dan udara.
“Selain itu, mobil impian saya pasti lucu, aman dan nyaman untuk anak-anak karena mobil ini akan membawa teman-teman saya ke sekolah. Jika tidak digunakan sebagai mobil sekolah, mobil ini bisa menjadi mobil wisata. Dengan mobil ini wisatawan dapat berkeliling menikmati keindahan alam di daerah yang sulit dijangkau,” ungkap Damion.
Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto, memberikan apresiasi terhadap daya imajinasi dan kreativitas Damion yang terlibat dalam ajang Toyota Dream Car Art Contest 2019.
“Kami ucapkan selamat kepada Damion atas prestasi luar biasanya di Jepang. Penghargaan ini semakin terasa spesial karena Damion berhasil mengharumkan nama Indonesia dalam suasana perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-74. Semoga prestasi Damion dapat mendorong anak-anak Indonesia lainnya untuk terus mengembangkan bakat seninya,” ujar Henry.