Jakartakita.com – PT Pamerindo Indonesia akan menggelar lima pameran dagang besar dalam satu atap, bertajuk ‘Energy & Engineering Indonesia Shows’.
Lima pameran berskala internasional tersebut, yakni; Mining Indonesia, Oil and Gas Indonesia, Construction Indonesia, Concrete Show South East Asia, dan Marintec Indonesia.
Maysia Stephanie, Event Director PT Pamerindo Indonesia mengatakan, pameran Energy & Engineering Indonesia bakal menjadi forum yang mempertemukan para pelaku industri, asosiasi, dan lembaga pemerintah untuk menunjukkan kesiapan mereka dalam mendukung Sustainable Development Goals 2030 (SDGs).
“Dalam hal ini untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di industri energi dan rekayasa konstruksi,” ujar Maysia Stephanie, melalui keterangan pers, Rabu (04/9).
Adapun Endress+Hauser sebagai perwakilan dari industri energi turut menyampaikan dukungannya.
“Salah satu tujuan kami menggunakan otomasi adalah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan sumber daya material, serta meningkatkan kualitas produk. Meski hanya satu persen akurasi peningkatan efisiensi penggunaan energi dan sumber daya material, perusahaan dapat berhemat miliaran rupiah per tahun. Untuk mencapai hal itu, kami terus mencari teknologi terbaru dan mitra guna meng-upgrade teknologi yang kami rencanakan dan salah satu cara terbaik untuk mendapatkannya adalah di ajang pameran Oil & Gas ini,” ungkap Henry Chia selaku President Director Endress+Hauser.
Sementara itu, Chief Operating Officer PT Sacindo Machinery, Bowo Pangarso mengatakan, bahwa pembangunan berkelanjutan menjadi topik dalam industri konstruksi dan beton, dimana perusahaan yang menerapkannya tentu akan mengeluarkan biaya yang cukup besar, namun jika dihitung sebagai investasi jangka panjang maka dana perusahaan pasti akan kembali dan seharusnya perusahaan lebih sustain.
“Ini menjadi salah satu dari sekian banyak cara, mengapa kami menantikan pameran Concrete Show South East Asia. Kami memiliki kesempatan untuk terhubung dan memiliki jaringan yang lebih besar, dan kami juga dapat melihat apa yang dilakukan pesaing kami terkait dengan investasi keberlanjutan termasuk pengembangan teknologinya,” paparnya.
Sementara, Dr. Ir. Hari Nugraha Nurjaman, M.T selaku Ketua Ikatan Ahli Pracetak dan Prategang Indonesia (IAPPI) yang mewakili industri beton menyebutkan, bahwa jumlah perusahaan di Indonesia yang sudah mulai menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan memang tidak sebanyak di negara maju. Namun, dalam 10 tahun terakhir pertumbuhannya sudah sangat agresif.
“Perusahaan yang ingin hidup lebih lama, menurutnya harus menerapkan prinsip tersebut,” jelasnya.
Pameran Energy & Engineering Indonesia akan diselenggarakan pada tanggal 18 – 21 September 2019, di Jakarta International Expo, Kemayoran dan diharapkan akan menjadi pameran terbesar yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional.
Pameran dibuka setiap harinya mulai pukul 10.00 hingga 18.00 WIB.
Adapun pameran Energy & Engineering Indonesia didukung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO), Australian Mining Chamber (AUSMINCHAM), Bali International Arbitration & Mediation Center (BIAMC), Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO), Djakarta Mining Club, Women in Mining & Energy, Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I), Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI), Perkumpulan Produsen Beton Ringan Indonesia (PROBERINDO), PT Promindo Makmur Abadi (Promindo). (Fahrul Anwar)