Jakartakita.com – Nissan menghadirkan inovasi kendaraan listrik kelas dunia pada acara pameran kendaraan listrik pertama di Indonesia, Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, yang berlangsung pada tanggal 4 – 5 September di Balai Kartini, Jakarta.
Di acara ini, pengunjung dapat melihat Nissan LEAF, kendaraan listrik terlaris di dunia, dan teknologi e-POWER Nissan yang inovatif dan unik.
Sejalan dengan visi Nissan Intelligent Mobility untuk mengubah cara orang hidup dan berkendara, kedua kendaraan ini mendemonstrasikan keahlian Nissan dalam mobilitas listrik yang telah dikembangkan selama lebih dari 70 tahun.
“Nissan adalah pemimpin elektrifikasi secara global. Kami telah menjual lebih dari 400.000 kendaraan listrik di 51 pasar di seluruh dunia, dan kami membawa pengalaman ini untuk membantu mempercepat penerapan kendaraan listrik di Indonesia,” tutur Isao Sekiguchi, Presiden Direktur Nissan Indonesia dalam keterangan pers, Rabu (04/9).
”Kendaraan listrik dapat membantu mengurangi polusi udara dan suara, serta ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Manfaatnya tidak hanya untuk masyarakat saat ini, tetapi juga untuk generasi selanjutnya di masa depan. Kerjasama antara para produsen mobil, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya sangatlah penting untuk mempercepat elektrifikasi di Indonesia,” tambah Sekiguchi.
Sejak diluncurkan pada tahun 2010, Nissan LEAF adalah kendaraan listrik pertama yang dipasarkan untuk khalayak luas, dan menjadi kendaraan listrik terlaris di dunia.
Awal tahun ini, Nissan mengumumkan bahwa Nissan LEAF terbaru akan masuk ke Indonesia pada 2020.
Nissan LEAF generasi kedua telah dilengkapi dengan teknologi terdepan yang memberikan pengalaman berkendara yang lebih percaya diri, menyenangkan dan terhubung.
Teknologi ini mencakup e-Pedal, yang memungkinkan pengemudian dengan satu pedal.
Teknologi-teknologi ini adalah bagian dari visi Nissan untuk masa depan mobilitas, yakni Nissan Intelligent Mobility.
Adapun pada pameran IEMS 2019, Nissan juga menampilkan teknologi e-POWER yang unik, yang menggabungkan motor listrik 100% dengan mesin bensin yang mengisi daya baterai motor listrik.
Karena roda-roda mobil ini selalu ditenagai oleh motor listrik, konsumen akan merasakan pengalaman mengemudi dengan akselerasi instan seperti kendaraan listrik pada umumnya tanpa perlu mengisi ulang daya dari luar.
Asal tahu saja, penelitian dari Frost & Sullivan untuk Nissan menunjukkan bahwa empat dari sepuluh pelanggan di Indonesia (41%) terbuka terhadap kemungkinan membeli kendaraan listrik sebagai mobil mereka berikutnya. Namun, penggunaan kendaraan listrik secara luas masih terhalang oleh ketersediaan stasiun pengisian daya dan kesalahpahaman tentang keamanan, keandalan dan jarak tempuh mobil listrik.