Jakartakita.com – Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dan Perkumpulan Masyarakat Riset Material Indonesia (MRS-INA – Material Research Society Indonesia) yang didukung Lembaga Riset Teknologi Pendidikan Tinggi RI dan Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia menggelar Konferensi Internasional bertajuk ‘International Conference on Advanced Materials and Technology in conjunction with International Conference on Multidisciplinary Research 2019 (ICAMT-ICMR 2019)’ pada tanggal 8-9 Oktober 2019 di Aston Sentul Lake Resort & Conference, Bogor.
Kegiatan ini melibatkan para pembicara, peneliti, peserta, dan mahasiswa dari dalam dan luar negeri, antara lain; Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Thailand, dan Malaysia, dengan ekpektasi kehadiran sekitar 200 orang peserta.
“Konferensi internasional ini merupakan sarana uji paper untuk mendapatkan masukan konstruktif bagi Indonesia, sebelum masuk ke publikasi internasional bereputasi,” kata Prof. Dr. Rudy Harjanto, M.Sn. Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) selaku Ketua Penyelenggara ICAMT-ICMR 2019 dalam keterangan pers yang diterima Jakartakita.com, Selasa (08/10/2019).
Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kontribusi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) untuk memajukan pendidikan Indonesia dalam melahirkan generasi pemikir, pengembang, dan membuat Indonesia memiliki keunggulan daya saing di era society 5.0.
Rudy juga menegaskan, bahwa event ICAMT-ICMR 2019, akan memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh para peneliti dan peserta yang hadir.
“Ini merupakan ajang luar biasa untuk mengetahui perkembangan berita tren ristek terbaru, bertukar informasi, berdiskusi, memperluas jejaring, berpromosi dan mengenalkan penelitian dan istitusi mereka secara langsung dalam satu forum kelas dunia. Karena pada era society 5.0 sekarang ini, peran teknologi selalu ditingkatkan untuk mempermudah manusia dalam berbagai aspek. Mulai dari kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sebagainya, yang pada hakekatnya merupakan keselarasan dalam proses integrasi antara teknologi digital dengan realitas kehidupan sosial,” ungkapnya.
Sementara itu, Presiden MRS-INA, Prof. Dr. (rer.nat) Evvy Kartini, yang juga dikenal sebagai salah satu Srikandi Indonesia yang mendedikasikan dirinya pada kemajuan battery di Indonesia menyebutkan, ”Melalui ICAMT-ICMR 2019, kami berharap para peserta yang hadir dapat berdiskus isecara langsung aplikasi potensial dari ilmu material dan multi disiplin untuk kehidupan berkelanjutan yang lebih baik.”.
Selama konferensi ini juga akan diselenggarakan workshop on lithium ion battery yang diikuti peserta 42% industri di Jakarta dan luar Jakarta, antara lain; Sidoharjo, Semarang, Bandung; 23% dari Institusi LIPI, BPPT, B4T Kemenperin, BATAN; serta 25% dari Perguruan Tinggi, seperti UI, ITB, ITS, Telkom, UGM dan lain-lain.
“Bersamaan event ini, juga dilakukan Launching National Battery Research Institute (N-BRI), yang merupakan konsorsium nasional di bidang baterai, untuk kemandirian bangsa di bidang energy,” jelas Evvy, selaku Ketua Konsorsium Nasional tersebut.
Asal tahu saja, lebih dari 120 naskah ilmiah yang disajikan baik dalam presentasi oral maupun poster dihadirkan dalam kegiatan konferensi internasional lintas disiplin yang digelar pertama kalinya oleh MRS-INA dan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), yang diharapkan dapat menjembatani ilmu terkait teknologi dan bidang sosial.
Adapun sebagai organisasi nirlaba, MRS-INA telah menyelenggarakan event internasional dalam memberikan transfer ilmu pengetahuan terkait ilmu material dalam kegiatan “The 1st Materials Research Society Conference and Congress (MRS-INA C&C 2017)” di Yogyakarta dan “The 19th International Union of Materials Research Societies – International Conference in Asia (IUMRS-ICA 2019)” di Bali.
Ada mahasiswa ITB yang mengikuti program studi S3 memiliki 4 gelar doktor, setelah diselidiki ternyata bukan dikerjakan sendiri. Gelar bukan pencapaian sendiri. Wakil rektor ITB bidang akademik dan kemahasiswaan Prof Ir Bermawi Priatna Iskandar MSc PhD menyampaikan pada pertemuan dengan orang tua mahasiswa baru ITB kamis 8/8 di Sabuga.
(Swara Ganesha 2019:8)