Jakartakita.com – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2018 mencatat penetrasi pengguna internet berdasarkan usia di Indonesia dengan jumlah yang sangat tinggi, diantaranya kelompok usia 15 – 19 sebesar 91%, diikuti usia 20 – 24 dengan persentase 88,5%. Kemudian, kelompok usia 25 – 29 tahun dengan penetrasi 82,7% serta kelompok usia 10-14 tahun sebesar 66,2%.
Dengan penetrasi akses internet yang mencapai lebih dari 3/4 dari populasi, digital native atau generasi millennial, memiliki pola perilaku yang sangat berbeda. Mereka tumbuh dengan kemudahan teknologi dan sumber informasi yang tak terbatas.
Perangkat digital menjadi bagian tak terpisahkan bagi generasi ini, karena kemudahan berpindah dari salah satu aplikasi ke aplikasi lainnya, seperti menonton video, chating bahkan bermain game.
Hal ini menyebabkan rentang perhatian generasi ini menjadi semakin pendek, sehingga konsentrsi berkurang ketika memperhatikan pelajaran di kelas.
Menyikapi hal tersebut, PT Link Net Tbk (LINK) melalui merek dagang First Media Business menghadirkan produk First Klaz, sebuah solusi terpadu untuk edukasi, yang terdiri dari layanan sistem manajemen pembelajaran (LMS) berbasis web dan aplikasi, konten-konten e-learning, dan layanan konektivitas pendukung yang handal.
“First Klaz merupakan bagian dari komitmen kami untuk melayani masyarakat, terutama para pelaku di dunia Pendidikan dengan lebih baik. Melalui kehadiran First Klaz ini, kami mau mendukung peningkatan kompetensi para guru hebat untuk dapat bersaing di era industri 4.0, dan memberikan ekosistem Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang terpadu bagi sektor pendidikan di Indonesia. Karena bagi kami, pendidikan adalah pilar utama yang akan membantu mewujudkan dan melahirkan SDM terbaik di Indonesia,” ungkap Marlo Budiman, Presiden Direktur & CEO PT Link Net Tbk di Jakarta, Selasa (19/11).
Agung Satya Wiguna, Enterprise Director PT Link Net Tbk menambahkan, bahwa pekerjaan seorang guru saat ini tidak hanya mentransfer informasi tetapi membuat siswa menjadi melek digital.
Untuk itu, guru memerlukan support system melalui sistem manajemen pembelajaran terintegrasi yang akan memudahkan kerja guru dengan konten digital yang sesuai serta didukung oleh konektivitas internet yang handal melalui produk First Klaz.
Melalui produk ini, lanjut Agung, semua bagian telah dibuat terintegrasi dan dapat diakses oleh Siswa, Guru, Kepala Sekolah, admin sekolah maupun orang tua didik dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) lebih efisien dan mudah.
“Kami mengajak Kepala Sekolah dan para guru untuk berpartisipasi aktif dalam memantau kegiatan belajar mengajar sehari-hari agar efisiensi KBM dan pengembangan karakter dapat berjalan beriringan dan mencapai hasil yang signifikan dalam upaya menigkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan memanfaatan teknologi sebagai sarana pembelajaran yang terintegrasi, kreatif dan interaktif,” jelasnya.
Asal tahu saja, First Klaz memiliki fitur unggulan, diantaranya kelas, kursus dan ujian online, notifikasi chat (guru, siswa dan orangtua), analisa, report dan e-certificate, management system (kelas, user dan konten), materi belajar (bank soal & materi), artificial intelligent, dashboard dan webinar.
Di kesempatan yang sama, Amin Fatkhurrohman, M. Si., Kasi Dikmen Jakarta Barat yang merupakan perwakilan dari Komunitas berGURU mengungkapkan, “Ajari muridmu sesuai zamannya. Dari itu ‘Guru’ masa kini harus membekali dirinya dengan pemahaman serta mampu dan mau menggunakan teknologi dalam mengedukasi siswa, sebagaimana generasi millennial mengakses informasi dan menggunakannya untuk kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa mampu mendapat manfaat yang maksimal dengan dampak negatif minimal. Melek digital atau digital literasi bagi digital native menjadi keharusan karena merekalah yang akan menghadapi tantangan besar dalam revolusi digital yang masih terus berlangsung.” (Rully)