Jakartakita.com – Sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0, Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memacu kesiapan sektor manufaktur nasional di era industri 4.0. Saat ini, lima sektor industri di Indonesia yang menjadi prioritas pengembangan adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronika, dan kimia.
Tentu saja hal ini membutuhkan berbagai dukungan dari berbagai pihak termasuk sektor swasta.
Menyikapi hal itu, PT Pamerindo Indonesia – spesialis penyelenggara pameran dagang khusus untuk pasar Indonesia, akan kembali mengadakan Pameran Manufacturing Indonesia 2019 Series, sebuah ajang pameran manufaktur internasional terbesar di Indonesia yang menjadi platform ideal bisnis profesional untuk pemain manufaktur di Indonesia dan Asia Tenggara.
Pameran ini secara resmi akan digelar mulai tanggal 4 – 7 Desember 2019, di Jakarta International Expo Kemayoran, dengan menampilkan beragam teknologi, layanan manufaktur terbaru dan terbaik dari para pemain kunci dibidangnya.
Maysia Stephanie selaku Event Director PT Pamerindo Indonesia mengatakan, di ajang Manufacturing Indonesia 2019, lebih dari 30 ribu calon pembeli dan pelaku profesional dapat terhubung langsung dengan ribuan perusahaan yang hadir dan antusias memamerkan berbagai teknologi mesin, komponen, serta otomisasi termuktahir.
“Oleh sebab itu, sebagai pameran terbesar di sektor industri, Pameran Manufacturing Indonesia 2019 menjadi wadah yang tepat untuk mendapatkan berbagai solusi terbaik bagi kebutuhan industri,” ujar Maysia Stephanie, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Kamis (28/11/2019).
Lebih lanjut Maysia mengungkapkan, deretan produk dan terobosan teknologi yang disajikan selama empat hari pameran, baik dari perusahaan dalam negeri maupun internasional, akan memperkuat seluruh ekosistem industri.
“Ini adalah salah satu bentuk dukungan Manufacturing Indonesia dalam menyambut manufaktur pintar guna mendukung pemerintah dalam mendorong implementasi industri 4.0. Manufaktur merupakan salah satu sektor yang mekanismenya banyak menggunakan peran teknologi. Beberapa transformasi pada revolusi 4.0 diantaranya; kehadiran mesin-mesin uap, listrik, komputerisasi, dan teknologi dalam industri. Kehadiran revolusi ini telah banyak membantu aktivitas manusia dari segi kualitas dan efisiensi waktu,” paparnya.
Sementara dalam hal adopsi teknologi informasi dan komunikasi, beberapa diantaranya, seperti; Internet of Things (IoT), Cloud Computing, Artificial Intellegence, Mobility, Virtual, Augmented Reality dan Big data menjadi faktor penting yang dapat membawa perubahan di sektor manufaktur.
Untuk itu, selama penyelenggaraan pameran Manufacturing Indonesia 2019, Pamerindo Indonesia memfasilitasi Tech Talk Corner yang diperuntukkan sebagai wadah diskusi seputar teknologi antara regulator, pakar, pelaku bisnis dan industri, serta pengunjung pameran.
Tech Talk atau konferensi teknologi bertema Towards Indonesia 4.0 ini akan membahas tentang bagaimana peran teknologi baru terhadap transformasi bisnis di sektor manufaktur yang juga menyoroti beberapa tantangan terkait transformasi digital di bidang manufaktur.
Selain Tech Talk Corner, seluruh partisipan pameran juga dapat mengikuti berbagai seminar yang menghadirkan pembicara-pembicara utama dari industri terkait.
Pameran Manufacturing Indonesia 2019 diselenggarakan bersamaan dengan Machine Tool Indonesia, Tool & Hardware Indonesia, dan Industrial Automation & Logistic Indonesia 2019.
Selain itu, dalam pameran yang sama Pamerindo Inonesia juga akan menghadirkan Subcon Indonesia 2019 atau pameran subconstructor industry di Indonesia.
Dengan adanya seri pameran ini, Pamerindo Indonesia berharap akan terjalin koneksi dan hubungan yang sangat baik antara produsen mesin dan konsumen di industri-industri terkait, serta tercipta peluang bagi para produsen untuk menunjukkan kualitas produk dan layanannya, terutama di sektor elektronik, listrik, dan otomotif dalam industri manufaktur.
Adapun di ajang pameran yang telah memasuki edisi ke-30 ini, sebanyak total 1.400 perusahaan dari seluruh dunia akan berpartisipasi di area pameran seluas 36.800 m2.
Berbagai perusahaan yang berasal dari; Jepang, Amerika Serikat, Belanda, Brazil, China, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Singapura, Swedia, Swiss, Taiwan, Turki, dan Indonesia, akan menampilkan produk-produk terbaiknya. (Rully)