Jakartakita.com – Usaha warung kopi atau food and beverage tengah menjadi trend pasar saat ini.
Guna menjawab kebutuhan pasar, empat anak muda rantau asal Sumatera penyandang disabilitas melanjutkan usaha warung kopi sekaligus food & beverage yang mereka jalankan sebelumnya, dengan membuka cabang ke-2 dengan nama KitoRato #Inspirasi2, yang berlokasi di kawasan BSD bekerjasama dengan karang taruna dan pemuda sekitar lokasi.
Mereka adalah Wahyu Alistia (25) asal Lampung, Saldi Rahman (23) asal Padang, Rendy Agusta (25) asal Pekanbaru dan Oktra asal Palembang.
Menurut Saldi Rahman, usaha dengan nama KitoRato merupakan nama usaha mereka, yang berarti kita sama. Apapun kekurangannya, sebagai manusia memiliki hak yang sama, dan kesempatan yang sama.
“Jadi, sebelum usaha KitoRato ini kami mulai, bulan Januari 2019 lalu, kami dipertemukan kembali melalui program Permata Disable Assosiate Program (DAP), penerimaan karyawan disabilitas PermataBank. Disini saya dan rekan saya Alis bekerja sebagai staff CSR, sedangkan saya (Saldi) sebagai design grafis, dan Oktra sebagai IT Suport. Kemudian pada bulan Juli tahun 2019, akhirnya kami memutuskan untuk keluar dari pekerjaan kami sebelumnya dan kami bertiga sepakat untuk memulai wirausaha baru dengan nama KitoRato,” tutur Rahman Saldi saat ditemui di kawasan Serpong, TangSel, Sabtu (23/11) lalu.
Sementara Wahyu Alistia menuturkan, awal mula ketiga founder KitoRato dipertemukan di sebuah Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD Cibinong) yang merupakan balai pelatihan bagi para penyandang disabilitas yang kemudian, dilanjutkan dengan mengikuti program BRAVE Hub, Program CSR PermataHati dari PermataBank yang melatih anak-anak disabilitas menjadi siap kerja dan siap wirausaha.
“Dari kegiatan disana itu, kami dididik soft skill dan hard skill sesuai minat dan bakat kami masing-masing,” jelas Wahyu Alistia.
“Paling tidak, dengan hadirnya KitoRato, kami ingin menunjukkan bahwa kami mampu berwirausaha seperti anak muda lainnya, tidak ada batasan dan alasan bagi kami untuk dapat menggapai cita-cita yang sama,” tegas Alistia.
Sementara menurut Oktra, salah satu founder KitoRato, tercetusnya ide untuk wirausaha, karena dilatarbelakangi visi yang sama dalam hidup, untuk menjadi lebih baik. Dengan demikian, ia berharap perusahaan rintisan yang didirikan bersama kedua rekannya dapat menjadi inspirasi bagi rekan disabilitas lainnya serta menjadi cara dan jalan baru untuk menggapai cita.
“Harapan kedepannya, agar KitoRato dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman disabilitas yang lainnya. Bahwa kami sebagai manusia dengan segala kekurangannya memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk dapat menggapai impian. Kami memang berbeda, tetapi kami sama-sama memiliki hidup, sama-sama memiliki mimpi dan sama-sama memiliki tujuan,” tandas Oktra. (Rully)