Jaga Kestabilan Harga Beras di Masa Panen Raya, Pemerintah Gandeng Blibli

foto : istimewa

Jakartakita.com – Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan panen raya akan berlangsung pada bulan April ini, dengan luas panen sekitar 1,73 juta hektar dengan produksi 5,27 juta ton beras dan berlanjut pada Mei 2020, dengan luas panen sekitar 1,38 juta hektar atau setara dengan produksi 3,81 juta ton beras.

Karena itu, pemerintah melalui Kementan akan mengantisipasi jangan sampai harga gabah di tingkat petani jatuh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Asal tahu saja, rata-rata harga di tingkat petani pada Maret lalu Rp 4.600/kg, dan sesuai Permendag No. 24 Tahun 2020 yang baru HPP GKP di tingkat petani naik sebesar Rp 4.200/kg dan diperkirakan akan turun saat puncak panen raya.

Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), pada masa puncak panen raya, pihaknya melakukan antisipasi untuk mejaga kestabilan harga melalui Kostraling (Komando Strategi Penggilingan Padi) melalui pendekatan KUR (Kredit Usaha Rakyat).

“Pada masa wabah Covid-19 ini, ada dua agenda utama yang menjadi prioritas utama pemerintah, yaitu; bidang kesehatan dan pemenuhan pangan. Oleh sebab itu, tugas jajaran Dinas Pertanian di Kabupaten menjadi sangat penting untuk mengawal kegiatan petani,” jelas Syahrul Yasin Limpo (SYL), di Jakarta, Selasa (14/4).

Saat ini, jelas SYL, pihaknya sedang menjajaki Kostraling bekerjasama dalam pemasaran online dalam menjual beras ke masyarakat.

Langkah nyatanya, Kementan mencanangkan kerjasama dengan Blibli dalam penyediaan dan distribusi beras.

Menyikapi hal tersebut, dilakukan penandatangan MoU antara Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi dengan CEO Blibli, Kusumo Martanto dalam hal pemanfaatan jasa penyediaan dan distribusi beras melalui platform online Blibli.

“Kami merasa senang telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Indonesia, dalam hal ini, Kementerian Pertanian sebagai e-commercial partner eksklusif untuk mendukung ketersediaan bahan pangan beras bagi masyarakat yang membutuhkan. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk berkolaborasi dan mendukung Indonesia dalam menghadapi situasi pandemi saat ini,” jelas Kusumo Martanto.

“Blibli berharap dengan kualitas team terbaik, sarana dan prasarana, serta teknologi yang dimiliki dapat memberikan dukungan yang maksimal serta memudahkan upaya Pemerintah dalam menyediakan bahan pangan beras. Hal ini tentunya akan didukung oleh keseluruhan rantai logistik yang menjadi tulang punggung Blibli termasuk warehouse Blibli yang tersebar di seluruh Indonesia sehingga dapat menjangkau pelanggan di Indonesia,” jelasnya lagi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi meminta agar Kadistan Provinsi dan Kadistan Kabupaten mendampingi kostraling penggilingan untuk akses KUR sehingga mampu menyerap gabah petani.

Selanjutnya, kostraling segera bermitra dengan pasar online, marketplace, startup, e-commerce untuk memperlancar distribusi beras medium, premium dan beras khusus secara lancar dan efisien, untuk di akses masyarakat.

Langkah ini untuk memudahkan akses konsumen membeli beras melalui jasa aplikasi online sekaligus membantu menyerap gabah petani agar harganya tidak di bawah. Yaitu dengan menggandeng kostraling/penggilingan padi untuk membeli gabah petani dan kemudian memasok beras untuk dijual melalui jasa online.

“Kami dekatkan produsen dan konsumen agar memperlancar distribusi karena dengan kondisi wabah Corona dan kebijakan pemerintah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang menjadi persoalan adalah distribusi yang kemudian akan berdampak pada harga,” ujar Suwandi.

“Pemerintah berharap, kondisi saat ini bukan menjadi penghalang bagi petani untuk tetap berproduksi. Tentunya pemerintah juga akan mengupayakan semaksimal mungkin petani terlindungi dan masyarakat pun dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi bahwa pertanian harus tetap berproduksi pada setiap kondisi apapun,” tandasnya. (Edi Triyono)

Bliblidistribusi berasharga gabahHarga Pembelian PemerintahKementankostralingKURSyahrul Yasin Limpo
Comments (0)
Add Comment