Jakartakita.com – Setelah memberi bantuan kepada ojek online, pengemis, pekerja harian, pelaku seni dan musisi berupa sembako dan bingkisan, Gerakan Seribu Untuk Indonesia (GSUI) akan fokus pada sektor pariwisata yang merupakan bagian yang juga cukup terdampak Covid–19.
“Bahwa kita ketahui, pemerintah sudah membuka New Normal di beberapa tempat. Masalah New Normal ini adalah masalah kedisiplinan. GSUI akan tetap menggaungkan kepada teman-teman semuanya bahwa dalam menerapkan New Normal ini butuh kedisiplinan kuat. Jadi, kita selalu memberikan sosialisasi, edukasi kepada masyarakat mengenai penerapan New Normal ini. Selain itu, GSUI sampai saat ini, sudah mendistribusikan sebanyak 10 ribu masker ke seluruh kota-kota besar yang ada di zona merah. Harapan kami, dalam New Normal itu kan yang paling kita lihat adalah jaga jarak, wajib masker dan kerumunan itu kan sudah pasti. Masker ini adalah momentum pas untuk Gerakan Seribu Untuk Indonesia untuk membagikan masker di kota-kota besar,” ucap Kris Tjandra selaku Bendahara GSUI, yang ditemui di Posko Kerinci, Jakarta Selatan, Kamis (28/5).
“Saat ini, kami masih mengolah langkah-langkah yang baiknya (seperti) apa, karena kami tidak mau apa yang kami berikan itu, jadi tumpang tindih. Jangan sampai pemerintah masuk (memberi bantuan – Red), kita juga masuk. Jadi, kita mau berperan sebagai partner dari pemerintah, dimana kita masuk (memberi bantuan) yang tidak tersentuh oleh pemerintah, sehingga saling melengkapi,” tambahnya.
Sementara itu, Harry ‘KoKo’ Santoso sebagai penggagas GSUI menambahkan, pihaknya berencana akan membantu saudara-saudara di sektor pariwisata, terutama pegawai hotel yang diberhentikan dan pegawai restoran yang outsoursing yang juga terdampak signifikan dari pandemi Covid-19.
“Walaupun tidak banyak, tapi mudah-mudahan bisa memberikan semangat, sambil menunggu (bantuan) dari Dirjen Pariwisata,” tandasnya. (Edi Triyono)