Jakartakita.com – Selama masa pandemi COVID-19, penggunaan APD (alat pelindung diri) dan praktik hand hygiene oleh tenaga kesehatan (nakes) tidaklah cukup, melainkan harus dilengkapi dengan praktik oral and respiratory hygiene, seperti berkumur sampai dengan tenggorokan atau yang kita kenal dengan ber-gargle.
Menyikapi hal tersebut, Prof. Drg. Rahmi Amtha, MDS. Sp.PM, PhD Satgas COVID-19 PB PDGI dan Guru Besar Ilmu Penyakit Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan penggunaan antiseptik sebagai bagian dari personal hygiene (kebersihan diri) untuk mengurangi paparan dan transmisi penyakit/infeksi, termasuk COVID-19.
“Hal ini disebabkan virus load terbanyak ada di nasofaring dan orofaring yang menjadi reservoir utama penyebaran droplet atau aerosol. Adapun saliva mengandung konsentrasi tinggi COVID-19 sebanyak 1,2 x 108 kopi/mL. Maka sesuai dengan jurnal kesehatan, direkomendasikan bagi nakes untuk berkumur dan ber-gargle dengan PVP-I 0,5% – 1% dalam rongga mulut hingga tenggorok selama 30 detik, setiap 4 jam sekali hingga 4 kali sehari. Terutama bagi nakes yang terlibat langsung dalam penanganan pasien terduga/terkonfirmasi positif COVID-19 menangani prosedur berisiko tinggi pada pasien tidak bergejala; berada di daerah berisiko tinggi COVID-19; mengalami keterbatasan APD serta sebelum dan setelah kontak dengan pasien,” jelas Prof. Drg. Rahmi Amtha saat jumpa pers dengan media yang disiarkan secara online, baru-baru ini.
Berdasarkan hasil penelitian laboratorium (in vitro) dengan standar BSL-3 oleh Duke-National University Singapore, PVP-I efektif membunuh 99,99% virus SARS CoV-2 dalam waktu 30 detik.
Sedangkan, menurut hasil uji coba laboratorium oleh Tropical Infectious Diseases Research and Education Centre (TIDREC), BETADINE Mouthwash and Gargle (konsentrasi PVP-I 1%) terbukti mampu membunuh 99,999% virus SARS CoV-2 hanya dalam waktu 15 detik.
Ditambahkan, selain terbukti efektif terhadap SARS-CoV-2, PVP-I juga secara in vitro terbukti efektif terhadap virus corona yang menyebabkan wabah SARS-CoV 2002-2003 dan MERS-CoV 2012-2013.
Adanya kesamaan genetik yang cukup besar antara SARS-CoV-2 dengan SARS-CoV dan MERS-CoV, membuat penggunaan PVP-I sangat dianjurkan untuk memutuskan rantai penularan SARS-CoV-2.
Oleh karena itu, penggunaan PVP-I oleh nakes dan pasien layak digunakan bersama APD, sebagai upaya mencegah transmisi virus SARS CoV-2 dan mengurangi kemungkinan tertular COVID-19.
“Dengan adanya temuan terbaru ini, diharapkan dapat membantu memberikan perlindungan ekstra kepada masyarakat dalam konteks pencegahan, khususnya tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terpapar infeksi silang COVID-19,” ujar Prof. Drg. Rahmi Amtha.
Sementara itu, dr. Rini Cendika, Medical Affairs Manager Mundipharma Indonesia memaparkan, selain menjaga kebersihan mulut dan tenggorokan dengan PVP-I, nakes juga perlu menjaga kebersihan rongga hidung yang merupakan salah satu jalan masuk dan reservoir dari SARS-CoV-2.
“Adapun Iota-Carrageenan dapat secara efektif membantu menurunkan viral load di rongga hidung, dengan pertimbangan cara kerja Iota-Carrageenan yang dapat melapisi dinding mukosa hidung dan mencegah virus untuk menempel pada reseptor untuk bereplikasi. Hal ini menjadikan penggunaan Nasal Spray Iota-Carrageenan suatu alternatif perlindungan tambahan untuk rongga hidung selama pandemik ini,” ungkap dr. Rini Cendika.
Sedangkan Mada Shinta Dewi, Country Manager Mundipharma Indonesia mengatakan, Mundipharma melalui program GERMAS bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akan selalu mendukung pemerintah dengan program edukasi dalam upaya pencegahan dan perlindungan infeksi dan wabah.
“Hingga saat ini dengan adanya wabah SARS CoV-2, BETADINE tetap berkontribusi melalui berbagai upaya, salah satunya dengan melakukan studi yang bekerja sama dengan berbagai institusi dan Key Opinion Leader terkemuka dunia,” kata Mada Shinta Dewi.
Ditambahkan, perjuangan melawan COVID-19 adalah tanggung jawab bersama. Mundipharma Indonesia mendukung penuh upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19 ini melalui program edukasi.
“Kami secara terus menerus mengedukasi tenaga kesehatan dan masyarakat, dengan berfokus pada pencegahan, memutus rantai infeksi dan upaya menurunkan tingkat keparahan infeksi COVID-19, khususnya melalui personal serta oral and respiratory hygiene, kami harapkan kebiasaan ber-gargle atau kumur sampai tenggorokan dan penggunaan semprot hidung ini dapat dijadikan sebagai bagian dari New Normal. Di sisi produk, kami juga memastikan ketersediaan BETADINE bagi tenaga kesehatan dan masyarakat untuk memastikan mereka memiliki perlindungan tambahan yang telah terbukti secara klinis dapat membunuh virus SARS CoV-2,” tandas Mada. (Rully)