Jakartakita.com – Dalam rangka pencegahan paham radikal dan terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar silaturahmi kebangsaan dengan melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin Ngruki, di Surakarta, Jawa Tengah pada Jumat, 28 Agustus 2020.
Ponpes tersebut merupakan salah satu mitra silaturahmi kebangsaan BNPT.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Kepala BNPT, Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar beserta jajaran BNPT, yang terdiri dari; Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur Deradikalisasi BNPT, Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, S.E., M.M., dan Direktur Perlindungan BNPT, Brigjen Pol. Drs. H. Herwan Chaidir.
Dalam sambutannya, Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar mengakui, bahwa eksistensi dan peran dari Ponpes Al-Mukmin, yang telah berdiri sejak tahun 1972, sebagai salah satu aset Indonesia yang mengamanahkan konstitusi negara.
Terlebih, sebanyak 1500 santri dan anak asuh yang saat ini menimba ilmu di Ponpes Al-Mukmin menandakan pengasuhan tunas bangsa yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Inilah keunggulan dan kesempatan membentuk akhlak generasi muda Indonesia. Kami sangat berharap, figur anak didik, selain unggul di ilmu agama, juga cinta kepada negara dan Republik Indonesia. Hal ini harus dijaga bersama sampai ke generasi mendatang, yang kuat peranannya dalam menyatukan negara Indonesia sangat beragam,” kata Kepala BNPT seperti dilansir dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
Komjen Pol Boy Rafli Amar juga mengingatkan kembali peran dan perjuangan alim ulama dalam sejarah Kemerdekaan RI 75 tahun silam di tengah keberagaman Indonesia yang tidak bisa dipungkiri.
Karenanya, ia mengajak agar pondok pesantren membentuk generasi penerus yang penuh toleransi, tahan akan godaan kegiatan yang sarat akan kesia-siaan dan berkarakter kebangsaan.
“Ini merupakan tugas bersama, baik unsur pemerintah dan masyarakat agar nilai-nilai konstitusi negara kita langgeng dan lestari melintasi generasi mendatang, karena anak-anak kita banyak yang kehilangan jati diri. Sebagai contoh pembelajaran, kita baru merayakan 75 tahun Kemerdekaan Indonesia, perlu kita isi alam kemerdekaan dengan hal-hal positif dan konstruktif,” jelas Kepala BNPT.
Kegiatan silaturahmi Kebangsaan yang digelar dihadapan puluhan jajaran Ponpes juga dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Mualif Rosyidi, Majelis Pembina Ust. Drs. KH. Farid Ma’ruf, Majelis Pembina Ust. KH. Muhammad Amir SH, Direktur Pesantren Ust. Yahya Abdurrahman, Majelis Kiayi dan Kepala Madrasah Asrama dan lainnya.
Selaku Ketua Yayasan Ponpes Al-Mukmin Ngruki, dalam sambutannya Mualif Rosyidi mengatakan, bahwa pembinaan dan pendidikan santri merupakan wujud dari implementasi cita-cita negara yang dimuat dalam konsitutsi negara Undang-Undang Dasar 1945.
“Tempat anak-anak belajar nasionalisme, patriotisme dan kebhinekaan itulah di pondok pesantren, kiprah para santri ikut mewujudkan cita-cita untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Lulusan kami ada yang jadi anggota Polri, TNI hingga di bank. Kami melatih para santri untuk menjadi mandiri dan sederhana,” kata Mualif.
Dalam kunjungan ini, jajaran BNPT dan jajaran Ponpes Al-Mukmin menyempatkan makan bersama serta meninjau langsung pondok pesantren mulai dari asrama santri, kelas pembelajaran dan aula pondok pesantren. (Muhammad Fadhli)