Penanganan Sejak Dini Dinilai Bisa Kurangi Percepatan Kepikunan

foto : ilustrasi (ist)

Jakartakita.com – Demensia adalah sindrom gangguan penurunan fungsi otak yang mempengaruhi fungsi kognitif, emosi dan perilaku aktivitas sehari-hari.

Saat ini, di dunia, lebih dari 50 juta orang mengalami demensia dan Demensia Alzheimer adalah jenis demensia yang terbanyak, sekitar 60-70%.  

Masyarakat sering menyebut kondisi ini sebagai pikun.

Pikun seringkali dianggap biasa dialami oleh lansia sehingga Demensia Alzheimer seringkali tidak terdeteksi, padahal gejalanya dapat dialami sejak usia muda (early on-set demensia).

Deteksi dini membantu penderita dan keluarganya untuk dapat menghadapi dampak penurunan fungsi kognitif dan pengaruh psiko-sosial dari penyakit ini dengan lebih baik. 

Selain itu, penanganan Alzheimer sejak dini juga penting untuk mengurangi percepatan kepikunan.

Dalam rangka Alzheimer Awareness Month di bulan September ini, Eisai Indonesia dan PERDOSSI mengadakan kampanye edukatif, #ObatiPikun dan mengenalkan metode deteksi dini Demensia Alzheimer melalui EMS (E-memory screening).

dr. Iskandar Linardi, President Director PT Eisai Indonesia (PTEI) mengatakan, PT Eisai Indonesia (PTEI) memiliki filosofi human health care (hhc) dan telah berkontribusi dalam  kesehatan masyarakat di Indonesia selama 50 tahun.

“PT Eisai Indonesia (PTEI) berkomitmen memberikan edukasi mengenai penyakit Demensia Alzheimer, terutama karena penyakit ini dapat dideteksi sejak awal sehingga bisa secepatnya ditangani. Selain itu, menyambut Alzheimer Awareness Month tahun ini dan dalam rangka merayakan 50 tahun PT Eisai Indonesia (PTEI), kami bersama PERDOSSI mengadakan kampanye edukatif #ObatiPikun dan mengembangkan E-memory Screening (EMS) yang dapat dilakukan oleh dokter dan masyarakat awam untuk mempermudah deteksi Demensia Alzheimer agar bisa dapat segera diobati,” kata dr. Iskandar Linardi, saat jumpa pers dengan media yang disiarkan secara online, Senin (14/9/2020).

Di kesempatan yang sama, dr. Edmond Maramis, Medical Pharmacovigilance and Regulatory Director, Eisai Indonesia mengatakan, sebagai bagian dari komitmen PT Eisai Indonesia (PTEI) untuk mengedukasi masyarakat mengenai Demensia Alzheimer sejak tahun 1999 sembari peluncuran obat untuk menghambat keparahan Demensia Alzheimer.

Lalu, untuk menambah kenyamanan dan kepatuhan pasien diperkenalkan tablet eves yang mudah larut dengan sedikit air serta untuk dapat memudahkan masyarakat dalam mendapat pengobatan tahun 2016 tersedia di BPJS kesehatan.

“Oleh karena itu, Kampanye ini terdiri dari edukasi ke media yang dilakukan hari ini dan ke tenaga kesehatan serta awam dalam Festival Digital yang akan dilaksanakan tanggal 20 September 2020. Harapannya, makin banyak masyarakat yang mengetahui mengenai penyakit dan gejala Demensia Alzheimer serta langsung take action dengan konsultasi ke dokter untuk  melakukan deteksi dini dan mendapatkan rekomendasi penanganan segera,” jelas dr. Edmond Maramis.

Sementara itu, Dokter Spesialis Saraf, dr. Pukovisa Prawiroharjo, Sp.S(K) menambahkan, kolaborasi pakar yang komunikatif dan teknologi informasi akan mampu menjaga kenangan indah orang dengan demensia (ODD) selama dan sebaik mungkin, juga mencegah mereka yang mulai menunjukkan gejala ringan gangguan kognitif untuk jatuh mengalami demensia.

“Untuk itu, kami berinovasi dengan mengembangkan aplikasi E-MS (E-Memory Screening) yang diharapkan menjadi tes massal kepada setiap orang untuk mendeteksi secara cepat dan sedini mungkin kemungkinan mengarah ke demensia. Apabila dari skor E-MS menunjukkan mengarah ke abnormal, maka aplikasi ini juga menyediakan fitur direktori rujukan terpercaya kepada para pakar di sekitar pengguna aplikasi berbasis GPS termasuk informasi jarak, nama dokter beserta keahliannya di bidang demensia, dan call center RS tempat praktek yang dapat dihubungi. Selain deteksi dini, aplikasi ini akan menyediakan ragam informasi tepercaya dan mutakhir mengenai demensia, dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti agar dapat mencerahkan masyarakat dan disediakan pula tips dan trik merawat ODD secara efektif dan efisien. E-MS sebagai aplikasi akan resmi diluncurkan tanggal 20 September 2020, dan akan dapat diunduh di Playstore dan Appstore,” tandasnya. (Rully)

#ObatiPikunDemensiaDemensia AlzheimerEMS (E-memory screening)kampanye edukstifpikunPT Eisai Indonesia (PTEI)
Comments (0)
Add Comment