Jakartakita.com – Kamis 22 Oktober 2020 Strategi Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) yang dilaksanakan melalui video conference (vidcon), di Mabes Bakamla, Jl. Proklamasi-56, Menteng, Jakarta Pusat, kamis (22/10/20).
Rakernis yang menghadirkan narasumber dari kalangan Akademisi itu dalam rangka mengidentifikasi dan menginventarisir kendala dan hambatan dari kebijakan strategi yang telah diterapkan, serta menghimpun bahan untuk mendukung proses perencanaan dan perumusan draft awal strategi keamanan laut.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Deputi Kebijakan dan Strategi Bakamla Laksda Bakamla Tatit E. Witjaksono, S.E., M.Tr (Han).
Laksda Tatit dalam amanatnya mengatakan, dasar untuk melaksanakan evaluasi strategi kamla yang saat ini dilaksanakan adalah pokok-pokok kebijakan dan strategi Kepala Bakamla tahun 2020.
Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk menghimpun bahan dalam mendukung proses perumusan konsep awal Strategi Keamanan Laut.
Lebih lanjut dijelaskannya, kegiatan monitoring dan evaluasi ini adalah sebagai wadah untuk membangun kerja sama antar satuan kerja, serta mengetahui sejauh mana pelaksanaan upaya dan strategi yang telah dilakukan oleh satuan kerja pelaksana.
Adapun kegiatan Rakernis mengangkat tema, “Meningkatkan Peran Evaluasi Strategi Kamla Guna Mendukung Tugas Dan Fungsi Bakamla Dalam Rangka Menjaga Keamanan Dan Keselamatan Laut Di Wilayah Perairan Dan Wilayah Yuridiksi Indonesia”.
Dalam perhelatan ini, tampak hadir dalam Vidcon dua narasumber dari Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Oscar Vitriano, M.Pub.Pol., dan Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Mercubuana Muhammad Irsan, S.E., M.Si. Menunjang kelancaran jalannya acara, kegiatan ini dipandu oleh Kepala Subdirektorat Kerjasama Dalam Negeri Kolonel Bakamla Eli Susiyanti, S.H., M.H., M.M.
Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Mercubuana Muhammad Irsan, S.E., M.Si., selaku pemateri pertama membeberkan strategi dalam penanganan keamanan laut Natuna Utara.
Dikatakannya, penting untuk menemukan faktor-faktor yang selama ini mempengaruhi keamanan laut Natuna Utara. Secara Trigatra (Alamiah) yakni faktor letak geografis negara, kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk. Sedangkan secara Pancagatra (Sosial) yakni faktor ideologi, politik, ekomoni, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
Dikatakannya pula bahwa strategi penanangan keamanan laut Natuna Utara yang perlu dilaksanakan adalah strategi peningkatan kemampuan deteksi kapal, strategi peningkatan kehadiran unsur Patroli Bakamla secara berkesinambungan, Strategi membentuk kerangka hukum dan mekanisme kerja sama antar penegak hukum Indonesia dan Vietnam. Dan Terakhir, strategi peningkatan aktivitas perekonomian pada wilayah tumpang tindih di laut Natuna Utara.
Pembahasan semakin hidup ketika pemateri kedua yakni Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Oscar Vitriano, M.Pub.Pol.,menyampaikan materi tentang perspektif monitoring dan evaluasi untuk memperkuat kebijakan dan strategi dalam mendukung tugas Bakamla RI.
Menurut Vitriano, Bakamla RI dalam strateginya menjalankan organisasi tidak bisa satu orang atau segelintir orang dalam menyelesaikan semua kebijakan dan strategi Kepala Bakamla diperlukan kepemimpinan, budaya kerja sesuai dengan nilai-nilai organisasi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang bermutu.
Dijelaskannya pula, pengambilan keputusan secara rasional dan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan juga perlu dijalankan.
Pelaksanaan kegiatan yang dipimpin Direktur Strategi Laksma Bakamla Joko Sutrisno, M.Si. (Han) dihadiri puluhan personel Bakamla dari berbagai satuan kerja terkait.