Jakartakita.com – XL Axiata terus berupaya mempersiapkan jaringan untuk implementasi layanan 5G.
Sejumlah inisiatif telah dilaksanakan guna meningkatkan kapasitas jaringan dan efisiensi jaringan yang mencakup radio, transport, dan core.
Sejumlah uji coba 5G juga telah dilaksanakan sejak 2017 silam hingga saat ini.
Salah satu yang baru saja dilakukan adalah uji coba Dynamic Spectrum Sharing (DSS) 4G/5G. Teknologi ini memungkinkan pemanfaatan spektrum yang sama untuk layanan 4G dan 5G.
Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir (kanan) bersama Kasubdit Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Adis Alifiawan (kiri) meninjau proses uji coba Dynamic Spectrum Sharing (DSS) 4G/5G di Depok, Jawa Barat, Selasa (22/12) lalu.
“Cepat atau lambat layanan 5G sudah pasti akan diimplementasikan di Indonesia, karena itu kami tidak pernah berhenti untuk menyiapkan jaringan kami lewat serangkaian inovasi. Akan tetapi, layanan 5G tentu saja membutuhkan kesiapan ekosistem lainnya, termasuk ketersediaan spektrum 5G dengan lebar pita yang optimal,” jelas Director & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, seperti dilansir dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
Dijelaskan, layanan 5G akan menjadi solusi atas terus meningkatnya trafik data hingga tahun-tahun ke depan.
Trafik data diperkirakan akan terus mendominasi, contohnya layanan video, salah satu layanan dengan kapasitas besar, yang diprediksi akan mencapai 82% trafik data pada tahun 2022 nanti.
Saat ini, jaringan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) telah membentang dari Sabang hingga ke Merauke, termasuk di kawasan perkotaan maupun pedalaman, dengan 100% jaringan LTE.
Hingga Desember 2020 ini, jangkauan layanan XL Axiata mencakup 34 provinsi, 458 kota/kabupaten, dan 60.623 desa, termasuk 353 desa 3T (USO) dengan total BTS sebanyak 143 ribu. Serta didukung oleh jaringan fiber optic yang membentang sepanjang lebih dari 100.000 km di seluruh Indonesia.
Lebih rinci diungkapkan, peningkatan kapasitas dan efisiensi jaringan dilakukan secara menyeluruh, baik pada jaringan radio, transport maupun core.
Pada sisi radio, peningkatan dilakukan dengan modernisasi perangkat radio serta implementasi Carrier Aggregation.
Selain itu, dalam rangka inovasi untuk meningkatkan penetrasi jaringan, XL Axiata juga melakukan uji coba teknologi Open RAN.
Kemudian pada sisi transport, dilakukan fiberisasi dan Segment Routing. Pada jaringan core, XL Axiata menerapkan teknologi Cloud based Core dan Distributed Core, serta Control and User Plan Separation.
Selain peningkatan kapasitas dan efisiensi jaringan, dalam rangka persiapan 5G, XL Axiata juga telah melakukan serangkaian uji coba terkait 5G, seperti 5G outdoor, 5G eMBB, smart city, hologram, serta pengujian beberapa spektrum 5G seperti milimeter wave, serta DSS.
Menurut Gede, untuk bisa memberikan pengalaman 5G yang sesungguhnya, dibutuhkan spektrum dengan lebar kanal yang lebih besar.
Inovasi teknologi 5G memungkinkan koneksi dengan kapasitas yang jauh lebih besar, untuk itu dibutuhkan kanal bandwidth yang lebih lebar.
Setelah lelang 2.3GHz selesai, XL Axiata menunggu lelang spektrum 5G selanjutnya, yaitu 700MHz, 2.6GHz, 3.5GHz, 28GHz dengan total 1280MHz.
“XL Axiata berharap, pengadaan spektrum 5G tersebut dapat segera terealisasi sesuai dengan rencana pemerintah, seperti; ketersediaan spektrum 5G, kesiapan infrastruktur, kesiapan use case, serta kesiapan perangkat pengguna yang terjangkau oleh pelanggan,” ujarnya.
Asal tahu saja, layanan 5G sudah mulai diterapkan di sejumlah negara maju, dan tidak lama lagi akan diterapkan di Indonesia.