Jakartakita.com – Karena situasi pandemi covid-19 yang belum juga mereda dan dalam rangka mengikuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM se-Jawa Bali untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 yang masih diperpanjang sampai 8 Februari mendatang, RIO atau Restoring Integrity To The Ocean, Inc (PT. Indonesia Oceans Integrity), perusahaan peduli sampah dari Amerika bersama pelatih dan penerjun payung internasional, Naila Novaranti memutuskan untuk memundurkan jadwal pengerukan dan pembersihan sampah di Muara Kali Cisadane, Teluk Burung, Kabupaten Tangerang, yang sebelumnya akan digelar pada 6 Februari ini.
“Melihat situasi yang makin sulit karena pandemi covid yang belum juga mereda dan kami semua relawan peduli sampah mengikuti aturan PPKM dari Pemerintah, akhirnya memutuskan memundurkan kembali jadwal pembersihan sampah Muara Cisadane sampai bulan Juni 2021 mendatang. Semoga dengan pengumuman ini menjadi maklum adanya untuk para relawan dan steakholder lainnya yang akan turut bergabung bersama,” ujar Naila Novaranti dalam siaran pers, Rabu (10/2/2021).
Naila yang juga pernah dianugerahi penghargaan pada tahun 2010 sebagai Women of The Year 2019, Ikon Pancasila dan Penghargaan MURI dalam aksi penerjunan di Kutub Benua Atlantik menambahkan, dengan pengunduran jadwal acara kali ini, pihaknya berharap akan menjadikan rencana pembersihan sampah semakin terkoordinasi dengan baik dengan berbagai pihak termasuk dengan kementrian dan pemerintah.
“Insya Allah dengan waktu yang agak panjang, kita berharap aksi peduli sampah yang diidekan oleh perusahaan RIO akan lebih baik dalam kesiapan secara personil yang jumlahnya ribuan, kesiapan peralatan alat berat dan koordinasi dengan berbagai pihak lancar dengan melibatkan dari unsur TNI, POLRI, Pemerintahan Kabupaten Tangerang sampai pusat dan masyarakat,” tambah Naila.
“Hal itu juga dilakukan untuk mematangkan koordinasi ke berbagai pihak agar nantinya dalam aksi pengerjaan pengerukan sampah lancar dan sesuai target secara bersama,” sambungnya.
Aksi pengerukan dan pembersihan sampah di Muara Kali Cisadane kata Naila memang tak mudah karena harus benar-benar memperhatikan faktor kondisi lokasi dan cuaca yang bisa berubah kapanpun, yang akan berdampak kepada situasi kondisi sampah disana.
“Seperti jika air laut mendadak pasang, sampah yang luasnya kurang lebih 3 – 5 kilometer dan tebalnya 3 meter seperti tanah akan tertutupi air dan akan menyulitkan pengangkatan sampah ke alat berat. Itu juga yang kami pikirkan dengan matang,” ungkap Naila.
Lebih lanjut Naila juga berharap, dengan diundurnya jadwal sampai Juni mendatang, pihaknya bisa sangat siap dengan semua kendala tersebut dan berharap situasi pandemi covid-19 pun mulai mereda. (Edi Triyono)