Jakartakita.com – Pelatih dan penerjun payung wanita kaliber dunia asal Indonesia, Naila Novaranti mengumumkan pengunduran diri dari tim relawan peduli sampah yang di inisiasi oleh perusahaan RIO atau Restoring Integrity To The Ocean, Inc (PT. Indonesia Oceans Integrity), perusahaan peduli sampah dari Amerika yang rencananya akan melakukan aksi membersihkan sampah besar di Muara Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang pada tahun ini.
Dijelaskan, pengunduran dirinya dikarenakan mulai kembali padatnya jadwal dan kesibukannya sebagai pelatih terjung payung dunia yang ‘memaksanya’ untuk kembali terbang ke Amerika dan Eropa dalam waktu dekat.
Naila juga mengaku bahwa pengunduran dirinya tersebut berasal dari keputusannya sendiri.
“Keputusan ini saya ambil setelah saya berpikir matang beberapa waktu lalu dan masuknya kembali jadwal saya yang mulai padat untuk beberapa bulan ke depan harus melatih kembali terjun payung ke Eropa dan USA,” jelas Naila, seperti dilansir dalam siaran pers, Selasa (23/3).
Peraih Women of The Year 2019 dan penghargaan MURI untuk penerjunan payung di benua Atlantik itu juga menegaskan, bahwa pengunduran dirinya bukan karena ada tekanan dari pihak manapun.
Meski demikian, diakuinya, dirinya mulai merasakan kesulitan dalam berkomunikasi dan berkoordinasi sebagai relawan peduli sampah dalam tim tersebut.
Dituturkan, meski sibuk, Naila ingin sebagai relawan dan tim agar bekerja kompak dan solid, dan bukan berjalan sendiri-sendiri.
“Semoga dengan keputusan ini, aksi tim relawan peduli sampah yang berencana untuk pembersihan sampah besar di Muara Kali Cisadane Tanjung Burung Kabupaten Tangerang tetap berjalan lancar dan sukses. Dan sekarang, saya akan konsen dengan pekerjaan saya sebagai pelatih dan penerjun payung lagi, karena sudah mulai aktif sejak pandemi covid-19 menurun,” ungkap Naila.
Seperti diketahui, Naila bergabung sebagai relawan peduli sampah bersama RIO sejak tahun 2020 lalu dan sudah turut serta terjun langsung mensurvei lokasi di Muara Tanjung Burung beberapa kali bersama banyak pihak, termasuk TNI-Polri dan pejabat setempat.
Aksinya tersebut, sempat disorot dunia dan media lantaran akan membersihkan sampah besar di Indonesia dalam satu hari secara maraton. (Edi Triyono)