ERHA Age Corrector Hadirkan Solusi Penuaan Dini

foto : istimewa

Jakartakita.com – ERHA Age Corrector meluncurkan rangkaian skincare anti-aging yang dapat mencegah dan mengatasi gejala penuaan dini pada wajah.

Tiga produk unggulannya, yaitu Serum, Day Cream, dan Night Cream yang sudah teruji secara klinis efektif dapat memperbaiki tanda penuaan dalam 2-4 minggu.

Rangkaian produk ERHA Age Corrector ini diformulasikan sesuai dengan kondisi kulit wajah wanita Indonesia.

“Selama 22 tahun, ERHA telah dipercaya banyak wanita Indonesia untuk mengatasi masalah kulit melalui jaringan klinik dan dokter ERHA yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari pengalaman tersebut kami melihat banyaknya kekhawatiran mengenai masalah penuaan dari pasien kami. Oleh karena itu, kami ingin membantu lebih banyak lagi wanita Indonesia dengan meluncurkan ERHA Age Corrector yang kini dapat dibeli secara bebas tanpa harus melalui konsultasi dokter,” kata Alfons Sindupranata, CEO of Arya Noble Dermatology dalam siaran pers, Kamis (29/4).

Ditambahkan, semua produk ERHA Age Corrector diformulasikan dan diuji secara langsung oleh dermatologists ERHA yang telah berpengalaman selama puluhan tahun.

Berdasarkan uji klinis pada 2020, penggunaan rangkaian produk ERHA Age Corrector menunjukkan perbaikan elastisitas kulit sebesar 8,74% dalam dua minggu dan kerutan sebesar 9,17% dalam empat minggu. 

Di kesempatan yang sama, VP Product ERHA Skincare, Angelyn Bunardi mengungkapkan, “Rangkaian produk ERHA Age Corrector terbukti efektif dalam meremajakan kulit sehingga wanita Indonesia dapat terlihat awet muda. Sebagai bentuk upaya kami untuk membantu lebih banyak lagi wanita, rangkaian produk ini sudah tersedia di jaringan toko retail dan e-commerce agar lebih mudah diakses oleh konsumen.”

Meski penuaan dini menjadi perhatian mayoritas besar wanita, ternyata tidak semuanya sadar akan gejala yang terjadi pada kulit wajah mereka.

Yulia Lie Yanda, ERHA Product Development Manager menjelaskan, bahwa tanda-tanda penuaan tidak hanya terlihat dari kerutan atau flek hitam pada wajah saja. Tapi juga dari membesarnya pori-pori wajah, munculnya garis halus, kulit yang lebih kering, dan tampak kusam.

“Selain itu, elastisitas kulit pun menurun, contoh sederhananya adalah bekas bantal pada wajah yang lebih lama hilang saat dewasa dibandingkan pada saat remaja,” tandasnya.

Dari survei yang dilakukan JakPat untuk ERHA Age Corrector pada April 2021, 76% wanita Indonesia merasa gejala penuaan dini yang mereka alami merupakan masalah serius yang perlu diatasi. 

Adapun 60% responden wanita merasa kurang percaya diri karena gejala penuaan dini yang dialami.

Sementara, kelompok wanita di usia 20-an mulai merasa tertekan atau tidak nyaman karena wajah terlihat lebih tua dari umur sebenarnya.

Survei ini juga menunjukkan bahwa dari 71% wanita yang sudah menggunakan skincare anti-aging, 73% diantaranya memulai pada usia di bawah 30 tahun.

Alasan terbesar wanita menggunakan skincare anti-aging lebih awal terlihat dari 85% responden ingin mencegah penuaan sejak dini.

Masalah penuaan dini bukan hanya mempengaruhi tingkat kepercayaan diri, tapi juga berdampak pada kehidupan sosial.

Tiga dampak yang paling banyak dialami, adalah; kesulitan bersosialisasi, mendapatkan cemooh dari orang sekitar, dan sulit menemukan pasangan.

ERHA Age Correctorgejala penuaan dinipenuaan dinisurvei JakPat
Comments (0)
Add Comment