Jakartakita.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Sosialisasi dan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Hotel Novotel Gajah Mada, Jakarta Pusat, Jumat (30/4).
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Drs. Joko Santoso, M.Si selaku Sekretaris Dinas PPAP Provinsi DKI Jakarta, Charles Honoris selaku Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Drs. Ibnu Sholeh, M.Si selaku Kepala Bidang PK2 Dinas PPAP Provinsi DKI Jakarta, Dr.Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc, DIP.COM selaku Plt. Deputi ADPIN BKKBN dan masyarakat wilayah Jakarta Barat.
Di kesempatan tersebut, Drs. Dwi Listyawardani, yang biasa di panggil Bu Dani menjelaskan, Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) pada dasarnya adalah program yang berfokus dan menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan.
“Program ini mengarahkan bagaimana keluarga mempunyai rencana berkeluarga, mempunyai anak, mempunyai pendidikan sehingga terbentuk keluarga-keluarga yang berkualitas. Jadi kita akan melakukan pendampingan mulai dari calon pengantin itu nanti sebelum tiga bulan nikah harus sudah terdaftar, sehingga kita bisa melakukan pemeriksaan kesehatan kepada calon pengantinnya sekaligus kita memberikan penyuluhan tentang persiapan kehidupan berkeluarga. Kemudian kita melakukan pendampingan kepada ibu hamil, jadi ibu hamil harus memeriksa kesehatannya kemudian kalau ada ganguan-gangguan segera tertangani, kemudian juga setelah melahirkan kita mengajak ibu-ibu harus KB. Apapun metodenya supaya nanti ada jarak kelahirannya cukup sehingga anak yang dilahirkan bisa mendapatkan perhatian, baik untuk menyusui, memberi gizi, kasih sayang dan seterusnya,” terang Bu Dani.
“Selain itu, anak Baduta-nya (bawah dua tahun) juga manakala sudah terlanjur stunting, itu harus melakukan perawatan, pemberian gizi yang baik dan seterusnya. Itu yang dilakukan ke depan. Jadi, kita intinya betul-betul tepat sasaran, pendampingan tepat sasaran yang bener-benar langsung yang memiliki dampak dari Stunting,” lanjut Bu Dani.
Pada kesempatan yang sama, Charles Honoris selaku Wakil Ketua Komisi IX DPR RI menjelaskan dukungan Komisi IX DPR pada BKKBN dalam menjalankan penugasan yang diberikan Presiden RI untuk bertanggung jawab dalam penurunan angka stunting.
“Kita (Komisi IX DPR) mendukung BKKBN dalam menjalankan penugasan yang diberikan Presiden RI untuk bertanggung jawab dalam penurunan angka stunting. Oleh karena itu, kami di Komisi IX DPR sudah berkali-kali menggelar rapat dengar pendapat dengan BKKBN. Kami sudah meminta kepada pemerintah untuk segera mengaktifasi rancangan Perpres terkait penanganan stunting sehingga BKKBN bisa diberikan atau punya dasar hukum, punya anggaran yang cukup, karena target Presiden tidak kecil loh menurunkan angka dari 27 persen menjadi 14 persen. Jadi, sekali lagi kami mendukung penuh. Target kami tentu secepatnya, karena sekali lagi target penurunan pertahunnya 3,5 persen, artinya tanpa diberikan amunisi, tanpa kewenangan koordinatif kepada lembaga lain juga, maka saya rasa untuk mencapai target ambisius agak sedikit sulit,” beber Charles Honoris. (Edi Triyono)