Jakartakita.com – Jumat, 25 Juni 2021, Ekspedisi 30 Summits – Samawe Adventure melakukan kick off di Perkebunan Teh Maleber, di kaki Gunung Gede, Pangrango.
Acara ini dihadiri oleh seluruh stakeholder manajemen Ekspedisi 30 Summits, seluruh team Samawe Adventure, perwakilan musisi, tokoh masyarakat setempat, tokoh adat dan para volunteer.
“Kita melepas team Ekspedisi 30 Summits Samawe Adventure sore ini dari Maleber / Cianjur – naik gunung Gede dan Pangrango,” ujar Harry Koko Santoso selaku Penasehat Samawe Adventure dalam keterangan pers, Jumat (25/6).
“Semangat menjaga gunung harus dimulai lebih giat kedepannya, agar Ketahanan Air dan Alam Indonesia terus lestari. Ekpedisi ini menjadi hal baik untuk melestarikan semuanya,” kata Didit. T. Hidayat, SH selaku pemerhati Gunung dan Pariwisata.
“Dukungan dari mas Didit. T. Hidayat – Pemerhati Gunung serta Pak Jarot Syaiful Hidayat – mantan Gubernur DKI sangat menambah semangat ekpedisi kami,” ungkap Awe selaku pimpinan Samawe Adventure, di kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, rasa syukur dan terima kasih bagi semua pihak yang mendukung terlaksananya Ekspedisi 30 Summits Samawe Adventure juga diucapkan langsung oleh manager team pendakian Samawe, Intan Zari yang tinggal di Belanda.
“Kami ucapkan terima kasih kepada sahabat komunitas GSUI, Pribadi Baja, Komunitas Musik Indie Yogya dan lain-lain. Terima kasih juga kepada Permata Bella dari GSUI yang selalu memberi dukungan moril kepada team – ayo jaga gunung Indonesia – Jadikan Gunung Indonesia sebagai destinasi baru pariwisata negeri tercinta,“ ujar Intan.
Dijelaskan, kick off ini merupakan soft launching dari kick off yang akan dilakukan dalam waktu dekat oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai bagian dari Program Promosi dan Publikasi Destinasi Wisata Prioritas dan Super Prioritas.
Seiring acara kick off, Samawe Adventure telah mengadakan kunjungan ke Kampung Kasepuhan Cipta Gelar di desa Cisolok, Sukabumi sebagai bagian dari salah satu tujuan Ekspedisi 30 Summits, yaitu menjaga kelestarian adat-tradisi-budaya masyarakat adat sebagai bagian dari ketahanan budaya bangsa.
Berbagai kalangan menyatakan dukungannya pada kegiatan Ekspedisi 30 Summits yang akan berlangsung selama setahun, di sepanjang tahun 2021 hingga tahun 2022.
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan hingga para kepala daerah di tingkat propinsi dan kabupaten turut serta menyuarakan dukungannya pada Ekspedisi 30 Summits.
Begitu pula dukungan muncul dari tokoh adat dan masyarakat setempat, tokoh dan artis serta musisi nasional, para volunteer dan para medis.
Terkait dengan kondisi pandemi yang masih melanda, Ekspedisi 30 Summits akan selalu berpedoman pada peraturan dan kebijakan pemerintah melalui Kementrian Kesehatan mengenai protokoler kesehatan, yaitu CHSE (Clean, Health, Secure, Environment and sustainablity). (Edi Triyono)