Jakartakita.com – Jumat (16/7), Tokio Marine Life Insurance Indonesia selaku perusahaan asuransi jiwa yang sangat peduli dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, khususnya di situasi darurat seperti di masa pandemik saat ini, menggelar event webinar bertajuk ‘Program Freemium Isoman Aman dan Nyaman – Panduan Isolasi Mandiri Lengkap untuk Keluarga’, guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia tentang informasi serta panduan seputar isolasi mandiri (isoman), baik untuk dewasa maupun anak-anak, terutama mengenai pelaksanaannya, di mana seluruh materinya disampaikan oleh para narasumber ahli di bidang medis.
Antara lain; Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia dr. Daeng M. Faqih SH, MH dan Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta dr. Dimple Gobind Nagrani, Sp. A, dengan moderator Head of Agency Training & Manpower Development PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia, Muhammad Irsan.
Dalam paparannya, Dokter Daeng M. Faqih mengatakan, hal terpenting untuk diperhatikan adalah cara mencegah penularan virus COVID-19 ini, yaitu selain mematuhi protokol kesehatan dengan sangat ketat, juga harus segera melakukan vaksinasi. Seperti pepatah umum, lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Ditambahkan, “Penting juga bagi kita untuk mengenal gejala apabila terinfeksi COVID-19, karena gejalanya pada masing-masing orang itu berbeda. Faktanya 70,7% gejala paling umum adalah batuk, kemudian demam, sesak napas, lemas, sakit tenggorokan, pilek, dan sebagainya. Virus ini penularannya sangat cepat dan dapat memicu proses dalam tubuh yang bisa menyebabkan kematian, seperti gagal napas, badai sitokin, dan trombosis/koagulasi darah. Apalagi memiliki komorbiditas, maka akan lebih beresiko meningkatkan kondisi perburukan.”
Lebih lanjut diungkapkan, “Saat ini, varian baru COVID-19 yaitu varian Delta, telah menjadikan Indonesia terus mencetak angka kasus positif tertinggi selama beberapa hari terakhir. Hal ini disebabkan karena transmisi varian Delta sampai 60% lebih tinggi dari varian Alfa, di mana varian delta ini dapat menghasilkan penyakit lebih berat. Efektivitas vaksin terhadap varian delta juga lebih rendah dalam mencegah COVID-19 bergejala serta banyak ditemukan pada dewasa muda.”
Menurut Dokter Daeng, “Bahkan apabila ada orang yang sempat kontak erat atau melakukan tatap muka/paparan dengan orang dengan hasil PCR positif atau orang bergejala dengan rapid antigen positif dengan jarak 1 meter selama 15 menit atau sempat bersentuhan fisik, maka orang tersebut wajib menjalankan isoman. Begitu juga dengan orang yang terdiagnosis COVID-19 namun tak dapat tempat perawatan di rumah sakit, maka orang tersebut wajib melakukan isoman.”
Di kesempatan yang sama, dr. Dimple Gobind Nagrani Sp.A mengatakan bahwa, dalam kondisi seperti sekarang ini, justru yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah menjaga kestabilan emosi orang tua apabila anaknya terdiagnosis COVID-19.
“Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu menjauhi informasi yang bukan dari sumber yang terpercaya, konsultasikan kecemasan/pertanyaan ke dokter spesialis dan bukan mendengarkan opini orang sekitar. Selain itu, pengalihan yang positif, contohnya berkomunikasi melalui video call, melakukan hobi seperti berkebun, fotografi, dan sebagainya,” bebernya.
Dokter Dimple juga menegaskan, bahwa melakukan tes PCR pada anak itu sangat penting,
“Jangan karena kasihan jadi tidak dilakukan PCR, justru anak-anak itu wajib melakukan tes PCR apabila anak tersebut terkonfirmasi kontak erat dengan orang dewasa yang positif COVID-19. Jadi kalau anaknya ternyata juga positif COVID-19, bisa lebih cepat ditangani dengan pengobatan yang tepat agar kemungkinan sembuhnya pun bisa lebih tinggi,” jelasnya lagi.
Ditambahkan, “Jika anak ada kontak dengan orang dewasa yang positif COVID-19 atau kondisinya sedang bergejala, maka harus segera menghubungi dokter spesialis anak anda. Sekarang banyak fasilitas telemedicine yang ditawarkan oleh rumah sakit. Jadi tidak perlu datang ke rumah sakit lagi untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis anak apabila anak anda bergejala, tidak bergejala, atau memiliki gejala ringan seperti batuk, pilek, demam.”
Adapun Tokio Marine Life Insurance Indonesia memberikan perlindungan COVID-19 kepada nasabanhya melalui Program Freemium Isoman yaitu perluasan manfaat untuk pertanggungan isoman di rumah tanpa mengenakan biaya tambahan, sebagai bentuk kepedulian Tokio Marine Life Insurance Indonesia terhadap kondisi yang terjadi saat ini.
“Terkait perlindungan COVID-19 untuk nasabah, Tokio Marine Life Insurance Indonesia juga telah memberikan penambahan manfaat santunan asuransi jiwa dan perluasan manfaat untuk pertanggungan isolasi mandiri tanpa mengenakan biaya tambahan sejak bulan April lalu,” Nelly Husnayati, Director of Agency Distribution PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia saat memberikan sambutannya ketika membuka acara webinar.
“Seluruh rangkaian Program Freemium Isoman juga dilakukan untuk mendukung pelaksanakan program literasi dan inklusi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada masyarakat di tengah program vaksinasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah untuk percepatan terbentuknya herd immunity,” tandas Nelly. (Henry)