Jakartakita.com – Selama 12 tahun berdiri, perusahaan teknologi buatan Indonesia, Tokopedia terus konsisten membantu jutaan penjual di platformnya – yang hampir 100% UMKM lokal untuk menciptakan peluang melalui teknologi.
Terbaru, melalui inisiatif Hyperlocal yang diluncurkan pertengahan 2020 ini, telah mendorong peningkatan transaksi di Tokopedia selama Q2 2021 dibanding Q2 2020.
Di Jabodetabek, misalnya, kategori Kesehatan dan Perawatan Diri, Fashion, Ibu dan Anak serta Fesyen Anak, Kecantikan dan Otomotif menjadi paling laris.
Selain itu, ada program Waktu Indonesia Belanja (WIB) Lokal selama tanggal 25 hingga akhir setiap bulan.
“Pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia sebagai misi besar Tokopedia hanya bisa terwujud jika masyarakat dari seluruh penjuru punya kesempatan sama dalam menemukan berbagai produk kebutuhan dengan mudah hingga menciptakan peluang usaha, bahkan di tengah pandemi. Ini melatarbelakangi kehadiran inisiatif Hyperlocal yang akan terus diusung di usia baru Tokopedia,” jelas Ivander Wijaya, Senior Lead Regional Growth Expansion (RGX) Tokopedia, di acara HUT Ke-12 Tokopedia yang disiarkan secara virtual, Kamis (05/8).
“Sejak mengikuti WIB, penjualan harian kami meningkat hingga 2x lipat. Bahkan selama PPKM berlangsung, omzet bisa mencapai puluhan juta,” sambung Pemilik Sniff Sniff Jakarta, Daniel Christian.
Sedangkan di Palembang, kategori Ibu dan Anak serta Fesyen Anak, Fashion, Kesehatan dan Perawatan Diri, Makanan dan Minuman serta Kecantikan merupakan kategori dengan pertumbuhan paling pesat selama Q2 2021 dibandingkan Q2 2020.
“Sejak mengikuti program KTP Palembang di Tokopedia, penjualan meningkat pesat hingga 3x lipat dengan kenaikan omzet mencapai 30%,” ungkap Pemilik Warung Bu Neneng, Rita Damayanti.
Pada kesempatan yang sama, Emmiryzan, Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia mengungkapkan, Tokopedia bersama pemerintah pusat dan daerah juga telah menghadirkan inisiatif Digitalisasi Pasar.
“Langkah ini untuk membantu para pedagang di pasar tradisional berbagai daerah, mulai dari Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Kab. Bandung hingga Tasikmalaya, memanfaatkan teknologi agar mereka bisa tetap beradaptasi terutama di tengah pandemi,” ungkap Emmiryzan.
Adapun berbagai turunan inisiatif Hyperlocal tidak hanya mempermudah UMKM lokal, tetapi juga masyarakat secara umum.
TokoMart, misalnya, yang mengusung teknologi geo-tagging, memungkinkan masyarakat mengakses produk kebutuhan sehari-hari, mulai dari produk sembako hingga kebutuhan rumah tangga lainnya – dari penjual terdekat sehingga berbelanja bisa lebih efisien.
Saat ini, TokoMart sudah tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Medan hingga Surabaya dan akan terus merambah kota-kota lainnya.
Masyarakat juga bisa dengan lebih mudah dan aman memenuhi kewajiban perpajakan lewat Tokopedia.
“Melalui kolaborasi antara Tokopedia dengan Kemenkeu RI dan pemerintah daerah, masyarakat bisa membayar PBB online, E-Samsat hingga lebih dari 900 jenis penerimaan negara lainnya dari genggaman tangan,” tandas Emmir. (Rully)