Jakartakita.com – Dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-76, Permata Peduli bekerjasama dengan Serikat Wartawan Indonesia (SWI) serta Yayasan Seruni Pertiwi, Selasa pagi (17/8), mengunjungi Desa Pancawati, Kampung Legok Nyenang RT 002/11, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, guna memberikan 50 paket bingkisan serta sejumlah uang untuk warga sekitar, terutama bagi puluhan anak yang menjadi peserta lomba memperingati hari kemerdekaan.
Lomba yang digelar merupakan lomba yang kerap dilakukan dalam setiap HUT RI, seperti; ketok kaleng, balap karung, memasukkan paku kedalam botol, tarik tambang serta lomba lainnya.
”Kegiatan peduli sosial ini merupakan kegiatan rutin dari Permata Peduli dan SWI dengan menyambangi masyarakat yang memang membutuhkan. Di momen hari kemerdekaan ini, tentunya tidak lupa juga kami gunakan sebagai sarana memperkuat jiwa nasionalisme anak bangsa,” ujar Edy Triyono selaku Ketua Panitia dan juga perwakilan dari SWI.
Selain lomba tersebut diatas, pihak Permata Peduli juga menggelar lomba menghafal teks Pancasila bagi anak – anak.
Sebelumnya, dalam wawancara melalui telepon, Mami Permata mengaku prihatin dengan perkembangan anak – anak jaman sekarang.
”Jarang kita lihat anak – anak sekarang dapat menghafal lagu – lagu kebangsaan dan juga butir – butir Pancasila. Untuk itulah, secara pribadi, saya ingin anak-anak bangsa sekarang seperti anak-anak jaman dulu yang dapat menghafal lagu-lagu kebangsaan, perjuangan dan butir-butir Pancasila, ” ungkap Permata.
Mengenai kegiatan peduli sosial, Permata mengaku akan terus melakukan kegiatan serupa dengan sasaran yang berbeda.
“Insya Allah kami tidak akan berhenti untuk berbagi sesama agar mereka dapat merasakan kebahagiaan,” terang Permata.
Sementara itu, Noviana Kurniati selaku Humas Yayasan Seruni Pertiwi menyampaikan, kegiatan lomba 17 Agustusan ini dilakukan sebagai salah satu anggota YSP yang tinggal di Desa Pancawati .
“Dengan inisiatif sendiri, kita mengadakan lomba kemerdekaan bertujuan untuk meramaikan dan memaknai hari kemerdekaan Indonesia. Persiapan kami kurang lebih hampir satu minggu, acara ini bisa dibilang dadakan, ide langsung mengalir saja dan kegiatan ini dilakukan dengan sederhana agar anak anak bisa senang. Maklum, di saat pandemi saat ini banyak kegiatan terhenti,” tandasnya. (Edi Triyono)