Jakartakita.com – Para investor aset kripto dibuat cemas dengan situasi market dalam beberapa waktu terakhir.
Pasar kripto belakangan ini sedang dilanda nasib yang tak baik, di mana hampir seluruh aset kripto berjatuhan.
Koreksi signifikan terjadi pada penurunan harga Bitcoin sekitar 20% sejak Kamis (20/1).
Mayoritas aset kripto terlihat berusaha bergerak tipis naik sejak Selasa (25/1), tapi pertanyaan selanjutnya, apakah akan terus naik dan fase koreksi sudah selesai? Dalam siaran pers, Jumat (28/1), Trader Tokocrypto, Afid Soegiono menilai, meski pemulihan sudah terlihat secara perlahan, tapi investor harus waspada terkait koreksi besar ini.
“Kesepuluh aset kripto berkapitalisasi besar terpantau masih melemah pada Kamis (27/1). Hanya beberapa koin digital stablecoin yang menguat tipis. Terkoreksinya kembali market kripto disebabkan adanya panic selling, sehingga koreksi ini diprediksi tidak akan berlangsung lama,” kata Afid.
Afid menambahkan, saat ini investor cenderung merespons negatif dan bersikap wait & see terkait sejumlah peristiwa global yang membuat nilai Bitcoin dan aset kripto lainnya menurun sehingga membuat pasar kripto bergerak lambat.
“Salah satu sentimen utama yang membuat harga BTC dkk anjlok adalah pergerakan aset keuangan berbasis teknologi yang sedang drop di tengah isu pengetatan moneter yang bakal dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed). Selain itu, ada faktor lainnya seperti penolakan dari SEC terkait ETF Bitcoin Spot dan Bank Sentral Rusia melarang penggunaan dan penambangan cryptocurrency,” jelasnya.
Ada beberapa analis yang memprediksi dalam jangka panjang, pasar masih akan koreksi akibat besarnya likuidasi.
Penurunan ini tentu saja memunculkan kekhawatiran akan terjadinya crypto winter.
Crypto winter sendiri, merupakan kondisi ketika nilai cryptocurrency mengalami penurunan drastis, bahkan di bawah nilai tren bearish normal.
Namun, apakah saat ini akan masuk crypto winter?
“Semua para ahli belum bisa memastikan, tapi tidak menutup kemungkinan akan terjadi. Bitcoin akan benar-benar memasuki crypto winter, maka aset kripto lainnya akan ikut terpengaruh. Jika terjadi crypto winter, diperkirakan periodenya akan singkat,” ungkapnya.
Sementara itu, di kala pasar kripto sedang turun, investor beranggapan bahwa saat inilah waktu yang tepat untuk masuk.
Namun, hal ini perlu diwaspadai oleh investor, mengingat volatilitas kripto yang masih cukup tinggi dan belum ada katalis positif yang dapat mengangkat kembali performanya, walaupun sudah terlihat akan rebound.
Kembali lagi, jelas Afid, investor harus paham risiko investasi aset kripto.
“Lakukan analisa fundamental dengan mempelajari aset kripto, sebelum berinvestasi. Serta melakukan analisa teknikal untuk menentukan waktu yang tepat dalam membeli, menjual atau take profit aset,” tandasnya.