Jakartakita.com – Setelah sukses membawa artis Ratna Listy terjun payung tandem di atas bandara Nusawiru, Pangandaran, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, pelatih terjun payung internasional, Naila Novaranti kembali mengukir prestasi, tapi kali ini di olahraga Sepakbola.
Naila, sapaan akrabnya, menjadi manajer klub sepak bola anak muda bernama Serval, yang ia dirikan sejak 3 tahun lalu.
Adapun dalam pertandingan liga amal untuk kanker yang finalnya digelar di Lapangan 2, Jakarta International Stadium, Kemayoran, Minggu, 20 Februari 2022, klub Serval berhasil meraih juara umum dan berhak mendapatkan piala pertandingan Charity Match Pita Putih.
“Alhamdulillah…Kemenangan ini kami persembahkan untuk semua tim yang bermain, karena kami disini bertanding untuk berpartisipasi berdonasi bersama di Charity Match for Hope yang diselenggarakan Pita Kuning untuk donasi penderita kanker di Jakarta. Di sini, semua semangat bertanding untuk persahabatan dengan fair play,” ujar Naila, seperti dilansir dalam siaran pers, Selasa (22/2).
Sebagai manajer klub, Naila yang pernah meraih penghargaan Women of The Year 2019 menuturkan, tim Serval yang diasuhnya diberi nama dari sebuah filosofi seekor kucing dari Eropa yang larinya sangat cepat.
Dan seluruh pemain Serval yang rata-rata masih berusia 17 – 20 tahun jika bertanding harus main cepat secepat kucing Serval untuk menggolkan bola bundarnya ke jaring lawan.
“Nama klub Serval sangat berpengaruh bagi tim kami. Setiap bertanding mereka harus main cepat dan cepat menggolkan bola. Itu motto dan visi Serval dan akhirnya disini kami memenangkan turnamen ini,” jelas Naila.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Serval, Randi Karneva mengungkapkan, bahwa ajang sepakbola antar klub baik secara nasional dan lokal dalam pertandingan memang akan diisi pula dengan kegiatan amal. Kegiatan seperti inilah yang menjadi pemicu semangat timnya.
“Insya Allah, Serval nantinya akan menjajal pertandingan-pertandingan sepak bola bukan hanya di Indonesia saja, tapi kita ada rencana ke negara tetangga. Karena itu, tim Serval harus lebih giat lagi belajar dari pengalaman, agar bisa mengimbangi permainan tim sepak bola di negara Asia dan Eropa,” tandas Randi. (Edi Triyono)