Jakartakita.com – Deliveree mengumumkan selesainya putaran investasi Seri C senilai USD70 juta.
Marketplace logistik ini akan menggunakan pendanaan baru untuk memperdalam kemampuan perusahaannya dalam hal pelayanan bisnis segala ukuran, menambahkan solusi kargo kontainer di marketplace-nya, dan juga memperluas pasar secara nasional di negara-negara operasionalnya.
Tom Kim, Pendiri & CEO Deliveree mengungkapkan, investasi ini datang pada saat yang sangat krusial dalam industri kargo Asia Tenggara ketika marketplace dan network yang kompetitif bersaing untuk masa depan logistik darat dan laut.
Marketplace dan network yang menang akan ditentukan oleh pemanfaatan teknologinya guna menambah efisiensi dan mengurangi biaya bagi industri yang relatif tidak tersentuh (underserved) oleh disrupsi teknologi modern selama 30 tahun terakhir.
“Deliveree berperang melawan truk kosong. Saat ini, bisnis mengirim truk penuh dari gudang mereka ke tujuan dan biasanya truk itu kembali kosong. Smart marketplace kami bergantung pada big data untuk mengumpulkan ribuan muatan pelanggan setiap hari untuk menempatkan barang ke dalam truk kosong yang mengurangi biaya setiap perjalanan transit. Pelanggan menghemat uang, pengemudi mempertahankan pendapatan mereka, dan kami hanya membutuhkan setengah jumlah truk di jalanan untuk membawa jumlah barang yang sama, hal ini baik bagi lalu lintas, infrastruktur, dan bahkan lebih baik untuk lingkungan. Semua orang menang,” beber Tom Kim, seperti dilansir dalam keterangan pers, Selasa (28/6).
Lebih lanjut dijelaskan, marketplace Deliveree lebih dari sekadar platform yang mempertemukan pengirim dengan angkutan.
Teknologinya dirancang untuk mendigitalisasi seluruh proses dari pengiriman hingga tujuan akhir dan mendukung ketersediaan data untuk klien melalui aplikasi dan dasbor yang user-friendly.
Aplikasi dan dasbor ramah pengguna ini memberikan analisis real-time kepada kliennya dengan pelacakan, pembaruan ETA, unggahan foto langsung, unggahan tanda tangan langsung, dan juga unggahan dokumentasi digital untuk setiap pengiriman.
Lebih jauh lagi, marketplace Deliveree menggunakan big data dan analitik prediktif yang mengatasi buruknya pemanfaatan armada truk yang ada di jalan raya dan jalan tol saat ini.
Pemanfaatan big data yang efektif ini memiliki implikasi luas bagi industri trucking dan kargo di wilayah operasionalnya.
Saat ini, Deliveree mendukung solusi trucking dan kargo lebih dari 25.000 bisnis secara rutin, terintegrasi dengan ratusan klien perusahaan, dan berinvestasi besar-besaran untuk memperluas solusi transportasi yang tersedia bagi klien di pasarnya yang ada di mana-mana.
Selain itu, Deliveree memberikan pendapatan penting bagi puluhan ribu pemilik atau pengelola truk dan UKM perusahaan trucking di Indonesia, Filipina, dan Thailand.
Lebih lanjut disampaikan, beberapa hasil dari Seri C akan digunakan untuk investasi lebih lanjut dalam pendidikan logistik gratis untuk komunitas pengemudinya.
Deliveree mengelola serangkaian pusat pelatihan pengemudi offline dan virtual yang menyediakan puluhan kelas logistik gratis dan pilihan untuk mengakreditasi pengemudi dengan keterampilan dan sertifikasi baru.
Sertifikasi ini memungkinkan pengemudi untuk melakukan pemesanan khusus dari klien bisnis yang memerlukan akreditasi lebih lanjut di lokasi gudang dan fasilitas logistiknya.
Contoh akreditasi tersebut adalah kesehatan dan keselamatan kerja, transportasi barang berbahaya, penggunaan peralatan keselamatan, dan protokol inventaris dan keamanan.
“Memberdayakan komunitas angkutan untuk memaksimalkan pemanfaatan armada adalah salah satu investasi pandangan masa depan Deliveree dalam upaya digitalisasi ekosistem logistik Asia Tenggara,” tandas Tom Kim.