Jakartakita.com – Transporta, perusahaan startup teknologi di Indonesia, terpilih menjadi salah satu dari 15 perusahaan startup untuk berpartisipasi dalam Startup Studio Indonesia Batch 4 setelah melewati proses seleksi dengan ribuan startup lainnya yang mendaftar.
Program yang merupakan inisiatif dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tersebut, bertujuan untuk memfasilitasi para perusahaan rintisan untuk mengakselerasi perkembangan bisnis mereka.
Partisipasi dalam program inkubator ini akan membantu Transporta untuk mengenal dan menganalisis lebih dalam potensi pasar yang belum dimanfaatkan dengan optimal, serta mengembangkan inisiatif dan kedekatan dengan berbagai perusahaan truk, misalnya melalui coaching, acara-acara luring, dan seminar edukatif yang akan menambah pemahaman mereka di ranah digital.
Selain itu, program ini juga akan membuka jalan untuk kolaborasi dan jejaring dengan perusahaan startup lainnya yang turut berpartisipasi.
Terpilih karena keunggulan dan kompetensi founders-nya, Transporta akan mengikuti rangkaian kegiatan intensif coaching, meliputi Founder’s Camp dan 1-on-1 Coaching yang sedang berlangsung sampai bulan Juli 2022.
“Kami selalu fokus mencari early-stage startup terbaik untuk berpartisipasi. Kami melihat bahwa industri logistik Indonesia tengah berkembang pesat dan selalu ada tantangan baru yang diselesaikan. Di sini, kami yakin dengan Transporta karena para founder dan timnya fokus menyediakan solusi yang sangat baik dan bermanfaat bagi industri logistik di Indonesia,” ujar Italo Gani, salah satu Dewan Kurator Startup Studio Indonesia, seperti dilansir dalam siaran pers, Selasa (05/7).
Program intensif coaching ini juga akan mendorong Transporta untuk mengakselerasi kapasitas mereka dalam mengembangkan tim dan produk, memvalidasi strategi pemasaran, memperbarui teknologi, serta mengasah kecakapan bisnis.
Untuk mewujudkan visinya, Transporta telah membantu UKM truk lokal beradaptasi dan berkembang di tengah ketergantungan global pada infrastruktur digital untuk meningkatkan profit dan efisiensi bisnis mereka.
“Hingga saat ini, banyak UKM yang masih menggunakan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) tingkat dasar sembari berkomunikasi melalui aplikasi perpesanan terpisah dan tidak dapat memanfaatkan keuntungan pasar. Ini merupakan dampak dari ketakutan akan biaya yang tinggi serta proses mitigasi ke operasi bisnis berbasis digital yang menantang. Kondisi ini menjadi lebih menantang bagi UKM yang ada di luar Jabodetabek,” kata Willy Anwar, Co-Founder Transporta.
Transporta menawarkan sistem manajemen transportasi (TMS) yang memungkinkan perusahaan logistik mengatasi keseluruhan proses manajemen pesanan dan pemenuhan siklus pengiriman melalui satu platform cloud.
TMS yang ditawarkan Transporta juga memudahkan pengguna dalam melakukan penawaran, mengelola pesanan, menjadwalkan rute, menentukan driver, melacak pengiriman, serta memproses faktur klien.
Dengan membantu para pengemudi truk bermigrasi ke ranah digital, Transporta memungkinkan UKM untuk bersaing di tingkat yang lebih tinggi sambil tetap menghemat biaya.
TMS yang ditawarkan Transporta juga memudahkan perusahaan mengatasi ketidakefisienan, seperti truk menganggur dan angkutan yang kosong selagi mengintegrasikan kegiatan komunikasi mereka melalui satu platform.
Dalam mentransformasi bisnis UKM ke dunia digital, Transporta pun mengakui bahwa 75% dari early-adopters-nya saling membutuhkan dalam pendanaan yang menjadikan mereka berkolaborasi dengan mitra fintech untuk menyediakan faktur keuangan dan pinjaman bagi penggunanya.
Transporta juga menawarkan solusi telematik dan sumber daya yang canggih bagi pengguna melalui kolaborasi dan kerja sama dengan Lacak.io yang menyediakan sistem pelacak GPS, perangkat IoT dan integrasi aplikasi lainnya, seperti HRIS untuk sistem penggajian karyawan dan manajemen sumber daya untuk pemantauan on-site.
Ke depannya, Transporta ingin memperluas kolaborasi dalam bidang finansial, khususnya dengan mitra dompet digital (digital wallet).