Jakartakita.com – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang diwakilkan oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Falmakes), Dr. Dra. Lucia Rizka Andalucia, Apt, M.Pharm, MARS beserta jajarannya, Kepala Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) DKI Jakarta, Subadri ST. M.Si, dan founder PT Berkah Instalasi Medika (BIM), Lissa Imelia sekaligus sebagai salah satu distributor, melakukan kunjungan pabrik ke PT Astra Komponen Indonesia (ASKI) yang berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 21 Juli 2022 lalu.
Kedatangan Dirjen Falmakes, BPFK DKI Jakarta, dan BIM ke fasilitas produksi ASKI ini bertujuan untuk memberikan dukungan sekaligus mempererat kerja sama antara pemerintah dan industri dalam pengembangan alat kesehatan (alkes) produksi dalam negeri.
Melalui kunjungan ini, Dr. Lucia berharap bahwa industri alkes di Indonesia semakin berkembang baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sekaligus dapat meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang terkandung dalam produk alkes.
Perlu diketahui, TKDN sedang menjadi perhatian khusus pemerintah dalam anggaran belanja alkes saat ini.
“Saya sangat mengapresiasi ASKI yang memiliki ruang untuk tumbuh dalam mengembangkan industri alkes dalam negeri dengan nilai TKDN yang tinggi. Ke depannya saya berharap ASKI dapat memproduksi lebih banyak lagi jenis alat kesehatan,” ungkap Dr. Lucia, seperti dilansir dalam siaran pers, Senin (25/7).
Kehadiran Dirjen Falmakes, BPFK DKI Jakarta, dan BIM disambut langsung oleh Presiden Direktur ASKI, Prihatanto Agung Lesmono yang dilanjutkan dengan peninjauan proses produksi alkes di ASKI yang telah tersertifikasi ISO 13485:2016 tentang sistem manajemen mutu khusus industri perangkat medis, mulai dari area mesin-mesin injection, area assembling dan inspection, serta area research and development.
Prihatanto juga menjelaskan alur proses pengembangan alkes secara keseluruhan mulai dari tahap planning, product design, process design, validation, hingga mass production.
Selanjutnya, Prihatanto menyampaikan, bahwa selama ini ASKI telah mengembangkan dan memproduksi setidaknya 15 produk termasuk di antaranya alat kesehatan, yaitu; High Flow Nasal Cannula (HFNC), Suction Pump, Eostra Aerosol and Droplet Suction Machine, Frezair air purifier hepa filter, serta antropometri set yang terdiri dari medical flat scale, digital baby scale, stadiometer, infantometer, dan medical measuring tape atau pita lingkar lengan atas.
Dalam waktu dekat, ASKI akan memproduksi dua jenis produk alkes lainnya yaitu Autoclave 24 liter serta Ultrasonografi atau USG 2D.
“Selain produk yang sudah saya sebutkan, ASKI telah memiliki roadmap jangka panjang untuk mengembangkan perangkat medis. Kami juga bekerja sama dengan beberapa universitas seperti UI, UGM, dan Poltekkes dalam hal penelitian alat-alat kesehatan,” ujar Prihatanto.
ASKI akan melakukan rencana pengembangan dan perluasan layout health care unit serta menambah alat fasilitas laboratorium yang nantinya akan digunakan untuk peningkatan kualitas dan kapasitas produksi alkes.
Sebagai penutup, ASKI dan BIM melakukan pemberian plakat ucapan terima kasih kepada Dirjen Falmakes yang diakhiri dengan foto bersama.