Jakartakita.com – Guna menunjang kesehatan dan kebugaran dalam melakukan aktivitas sehari-hari, penting bagi keluarga Indonesia untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan akan asupan air minum.
Sayangnya, menurut survei, 1 dari 4 orang dewasa Indonesia belum cukup minum.
Resiko dehidrasi pun meningkat saat kita menghadapi cuaca ekstrem yang tak menentu, seperti saat cuaca panas dan kita kurang minum.
Sebagai zat gizi makro yang tidak diproduksi dalam tubuh kita, perlu dipahami bahwa tidak semua air layak untuk diminum, kita perlu memperhatikan kualitas air yang kita konsumsi.
Cuaca ekstrem yang melanda akhir-akhir ini ternyata juga dapat mempengaruhi kualitas air.
Mengkonsumsi air yang tercemar bakteri, logam berat, senyawa kimia, pestisida, dan organik, tentu dapat membahayakan kesehatan.
Demikian disampaikan Flora Tobing selaku Senior Brand Manager Danone-AQUA di acara webinar, Kamis (25/8).
“Untuk itu, sebagai bentuk komitmen dalam menjaga kesehatan keluarga Indonesia, Danone-AQUA menghadirkan air minum berkualitas dalam kemasan galon yang dapat diakses dengan mudah dan ekonomis melalui gerai-gerai AQUA Home Service (AHS) yang tersebar di penjuru Indonesia,” jelas Flora Tobing.
Di kesempatan yang sama, Arif Mujahidin selaku Corporate Communications Director Danone Indonesia mengungkapkan, sejak didirikan pada tahun 1973, AQUA merupakan pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia yang hingga saat ini terus berkomitmen untuk terus menjaga kesehatan keluarga dan keberlanjutan alam Indonesia dengan menghadirkan produk air mineral berkualitas melalui proses operasional yang bertanggung jawab.
“Ditengah rendahnya tingkat asupan air minum keluarga Indonesia, ancaman kesehatan pun semakin meningkat akibat cuaca ekstrem yang kita alami saat ini. Kenaikan suhu bumi tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi, tetapi juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas air,” ujar Arif Mujahidin.
Adapun Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK selaku Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) mengungkapkan, salah satu kunci penting untuk menjaga kesehatan, terutama dalam menghadapi cuaca yang tak menentu seperti sekarang ini, adalah dengan memenuhi kebutuhan asupan air minum. Selain jenis kelamin dan usia, faktor lain yang dapat mempengaruhi kebutuhan air adalah suhu, kelembaban dan lingkungan.
“Ada banyak manfaat air bagi tubuh, diantaranya untuk pembentukan sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, mendukung ketahanan fisik anak, mengeluarkan zat tidak berguna dari dalam tubuh, hingga mendukung fungsi kognitif/konsentrasi. Sebagai zat gizi makro, pada tahun 2013, air masuk dalam AKG (Angka Kecukupan Gizi) untuk orang Indonesia,” terangnya.
Dijelaskan, menurut Kementerian Kesehatan RI mengenai Angka Kecukupan Gizi bagi Orang Indonesia, orang dewasa membutuhkan sekitar 2 liter atau kurang lebih 8 gelas air minum setiap harinya.
Kebutuhan ini dapat bertambah sesuai dengan kondisi tertentu, misalnya bagi ibu hamil dan menyusui.
“Kurang minum dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat berdampak pada kesehatan, diantaranya seperti mudah lelah, daya ingat dan konsentrasi menurun, jika terjadi secara berkepanjangan dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis, bahkan meningkatkan resiko kegemukan. Selain kuantitas, kita juga perlu memperhatikan kualitas air yang kita minum. Air dapat tercemar oleh bakteri dan senyawa berbahaya penyebab penyakit. Karenanya, sebaiknya pilih air minum yang berasal dari sumber terlindungi dan diproses sesuai dengan standar kesehatan,” tandasnya. (Edi Triyono)